Sunday, April 5, 2015

Kiat Rumah Burung Walet & Sarang Burung Walet

Kunci keberhasilah budidaya burung walet
Awal menentukan lokasi & bangunan walet*
Tekhnik budidaya burung walet*
Strategi jitu memikat burung walet*
Setting kondisi bangunan *
Setting tweeter & suara *
Perawatan secara berkala *
Usaha & kesabaran *

A.MEMULAI BUDIDAYA WALET

Hal pertama dalam menjalani usaha budidaya walet adalah memilih lokasi yang tepat. Dengan memilih lokasi dan kawasan yang memiliki prospek ke depan yang lebih bagus, maka penangkaran walet jangka panjang dapat menjadi lebih aman dan dapat memberikan pendapatan tetap yang berkepanjangan.
Menentukan Lokasi yang bagus untuk penangkaran walet bukan sekedar dilihat dari populasi burung walet yang besar.
Populasi banyak tapi miskin dengan koloni burung-burung walet yang muda, akan membuat kita frustrasi dalam memancing walet. hal ini biasanya disebabkan oleh pemanenan sarang yang tidak di barengi dengan regenerasi walet atau biasa disebut dengan istilah panen rampasan.
Populasi besar tapi di tempat yang kompetitornya banyak juga akan menguras energi, waktu dan modal yang lebih besar dalam mencapai keberhasilan.
Populasi banyak namun berada di kawasan yang mudah mengalami proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi (pemanasan global atau Global Warming) akan menyebabkan burung-burung walet relatif lebih cepat bermigrasi ke tempat yang lebih sesuai dengan habitatnya.
Kawasan yang memiliki ekosistem yang sesuai dengan habitat walet dan terjaga keseimbangannya adalah hal yang sangat perlu untuk dipertimbangkan. Bahwa dengan extra feeding treatment memang bisa dilakukan untuk kawasan yang mulai menipis sumber pakannya namun merupakan pekerjaan tambahan yang perlu dipikirkan matang-matang. Hal ini bukan perkara mudah karena membutuhkan perhatian dan pekerjaan ekstra yang harus ditekuni.

B.PAKAN WALET

1.Food Producer Of Insect Drosophila
Berguna Untuk Menumbuhkan Serangga Dari Ordo Diptera, Keluarga Drosophila dan Drosophila Genus Serta Ephididae. Serangga-serangga ini Berkulit Lunak, Kecil dan Dapat Terbang. Berprotein Tinggi, Kurang Lebih 75 % , Serangga - serangga Yang Dihasilkan Sangat Disukai Oleh Burung Walet Sehingga Dapat Meningkatkan Populasi dan Produktifitas, Meningkatkan Berat dan Kwalitas Sarang Burung Walet.
Selain bermanfaat pada musim kemarau Food Producer Of Insect Drosophila dapat juga bermanfaat meningkatkan produktifitas pada musim penghujan.
Food Producer Of Insect Drosophila terbukti menghasilkan serangga-serangga yang menjadi kesukaan burung walet.
Food Producer Of Insect Drosophila akan terus - menerus menyediakan extra feeding ( pakan tambahan) untuk burung walet kita dan memikat burung-burung walet muda lainnya untuk datang serta tinggal dan cepat membuat sarang di rumah burung walet yang kita punya.

2.Sudah saatnya anda menggunakan pakan untuk memikat walet.
Walet suka datang ke rumah walet anda karena ada makanan berupa serangga dan akhirnya walet menginap di RBW anda karena makanan selalu tersedia. Walet yang sudah tinggal tetap dapat makan walaupun cuaca hujan. Biasanya walet tidak pergi mencari makan jauh-jauh bila cuaca hujan.
Manfaat lainnya dari pakan :
Sangat bermanfaat bagi anakan walet yang baru belajar terbang dan walet yang sakit untuk mendapatkan makanan tanpa harus terbang jauh berburu makanan
Jika pakan cukup tersedia disekitar RBW (dalam dan luar) ada kemungkinan walet tidak pergi jauh berburu makanan yang kemungkinan besar bisa dipikat oleh RBW lain dalam perjalanan
Menjaga kemungkinan walet kurang makan karena terbatasnya jumlah serangga di alam bebas terutama pada musim kemarau. Juga disebabkan pertambahan populasi walet yang relatif cepat seiring dengan perkembangan budidaya walet yang juga relatif cepat sehingga persaingan dalam mendapatkan makanan menjadi semakin ketat
Karena makanan selalu tersedia maka walet cukup gizi dan selalu produktif membuat sarang dengan kualitas super walaupun musim kemarau. Begitu juga dalam hal perkembangbiakan walet akan berjalan lebih baik
Selain itu perlu dipikirkan pula, berapa persen dari jumlah serangga hidup hasil dari serangga ternakan yang bisa dimakan oleh walet dan berapa persen sisanya yang terbuang dan menjadi hama nantinya di lingkungan sekitar rumah walet. Dibutuhkan teknik yang benar-benar tepat dan aman untuk melakukan extra feeding treatment dengan menernak serangga.
Jika memungkinkan, menghindari daerah "perang suara" adalah pilihan yang lebih baik. Menangkarkan walet di daerah perang suara, harus berbekal banyak pengetahuan tentang ilmu menangkarkan walet terutama hal-hal yang berkaitan dengan suara walet. Tidak cukup hanya mempunyai lagu suara walet yang efektif saja, teknik tata suara pun menjadi modal besar yang harus dimiliki untuk perang strategi dalam perebutan menarik burung-burung walet muda. Dukungan dari tata ruang yang unik serta kestabilan iklim mikro rumah walet juga sangat mempengaruhi keberhasilan merumahkan walet.
Hal-hal tersebut di atas adalah bagian dari langkah-langkah awal yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan, agar dikemudian hari tidak menyulitkan dan menyusahkan kita dalam menangkarkan walet. karena selain modal kita juga akan terkuras tenaga dan waktu hanya untuk sebuah harapan yang belum tentu akan memuaskan apa yang kita inginkan.

C.MERANCANG RUMAH WALET

Bentuk rumah walet dewasa ini memiliki beragam model dan desain disebabkan oleh pengaruh dari teknik-teknik pengelolaan yang makin modern dalam mengembangkan kemajuan budidaya walet.
1.Secara garis besar, pembagian rumah walet berdasarkan antara lain pada:
Ukuran luas bangunan rumah walet.
Model polos atau sekat-sekatan.
Rumah satu tingkat atau lebih.

2.Elemen pokok yang terdapat dalam rumah walet antara lain terdiri dari:
Lubang pintu masuk orang.
Lubang masuk burung (LMB).
Lubang antar lantai (LAL) atau Void.
Lubang antar ruang (LAR).
Lubang inlet dan outlet udara atau Air Ventilation (AV).

3.Elemen pendukung yang terdapat dalam rumah walet antara lain:
Sekat dinding untuk membagi ruang per ruang.
Lagur atau sirip tempat walet membuat sarang.
Bak penampung air (kolam air) atau mesin pengabut.
Sound system.
Sarang imitasi.
Fan
Mechanical & Electrical (ME).

4.Pembagian ruangan-ruangan di dalam rumah walet antara lain:
 Adaptation Room (AR)
Roving Room (RR).
Nesting Room (NR).
Equipments Room (ER).
Extra feeding production room (EFR).

Pada prinsipnya, rumah walet dibangun dengan tujuan agar walet mau masuk kemudian menginap dan betah untuk tinggal sehingga pada akhirnya membuat sarang seperti yang diharapkan dan dapat berkembag biak.
Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan perencanaan awal yang matang. Idealnya adalah menyiapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan desain rumah walet yang baik. Bukan sebaliknya, desain rumah walet disesuaikan dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang seadanya.
Memaksakan berdirinya sebuah bangunan rumah walet yang seadanya bisa berakibat terjadinya bongkar pasang yang pada akhirnya menjadi suatu pemborosan.
Tidak ada ukuran standar luas bangunan rumah walet maupun model desainnya. Namun meski demikian, prinsip dasar dalam menentukan ukuran luas minimal rumah walet tidak boleh diabaikan.
Prinsip dasar ini berdasarkan pada kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh burung walet untuk melakukan manuver terbangnya. Baik secara horizontal maupun kecenderungan terbang secara vertical.
Memberikan kemudahan pada walet untuk melakukan manuver terbangnya bukan berarti harus membuat ruangan selapang-lapangnya. Ruangan yang berukuran relatif besar bisa berakibat burung baru akan sering berpindah-pindah tempat.
Walet akan lebih lama menemukan tempat yang cocok untuk membuat sarang. Dan bisa menjadi fragile karena burung akan terpisah-pisah satu sama lain.

D. MENGENAL BURUNG WALET

Burung walet adalah sejenis burung pemakan serangga dengan cara meluncur menerkam mangsanya. Burung walet berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran kecil serta memiliki sayap yang berbentuk sabit yang runcing.
Burung walet bertempat tinggal di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang dan gelap. Manfaat dari budidaya burung walet adalah sarang dari air liur burung walet harganya mahal.
Air liur burung walet sendiri berguna untuk menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga. Anda tertarik dengan budidaya burung walet.
Informasi cara budidaya burung walet yang benar sebagi berikut.
1.Persyaratan lokasi
Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
Penyiapan sarana yang diperlukan Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %. Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
a)Peralatan yang dibutuhkan
Melapisi plafon dengan sekam setebal 2° Cm
Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm.
Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.
b)Bentuk dan konstruksi gedung
Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dari 10×15 m 2 sampai 10×20 m 2 . Makin tinggi wuwungan (bubungan) dan semakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet.
Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi. Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara.
Untuk mengurangi bau semen dapat disirami air setiap hari. Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat. Atapnya terbuat dari genting. Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputar-putar dan nesting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang.
Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm 2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.

2.Pembibitan burung walet
Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.

3.Pemilihan bibit dan calon induk
Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunakan kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.

4.Perawatan bibit dan calon induk
Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.

5.Memilih telur burung walet
Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
Merah muda, telur yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari.
Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai
kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.

6.Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti.
Pada saat musim bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dengan telur walet. Pengambilan telur harus dengan sendok plastik atau kertas tisue untuk menghindari kerusakan dan pencemaran telur yang dapat menyebabkan burung sriti tidak mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pada siang hari saat burung sriti keluar gedung mencari makan. Selanjutnya telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti dan setelah menetas akan diasuh sampai burung walet dapat terbang serta mencari makan.

7.Menetaskan telur walet pada mesin penetas
Suhu mesin penetas sekitar 40 ° C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.

8.Perawatan ternak burung walet
Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.

9.Pakan burung walet
Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.

10.Pemeliharaan kandang burung walet
Apabila gedung sudah lama dihuni oleh walet, kotoran yang menumpuk di lantai harus dibersihkan. Kotoran ini tidak dibuang tetapi dimasukan dalam karung dan disimpan di gedung.

11.Hama dan penyakit burung walet
a.Tikus
Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman.
Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
b.Semut
Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur.
Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
c.Kecoa
Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna.
Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
d.Cicak dan Tokek
Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet.
Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.

12.Panen budidaya burung walet.
Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri.
Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
a.Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walrt karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
b.Panen Buang Telur
Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
c.Panen Penetasan
Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.

13.Tahap-tahap dalam panen burung walet
a.Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
b.Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
c.Panen 2 kali setahun
Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.

14.Pascapanen budidaya burng walet
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.

E.ILMU WALET MAGIC ATAU TEKNIK

1.Budidaya walet bukanlah wilayah magic., tapi wilayah rasional.
Pendekatannya mengunakan ilmu, menggunakan teknik. Bukan menggunakan keris atau pring petuk.
Pelajari ilmu walet yang sudah banyak tercetak di buku. Berdiskusilah dengan teman yang lebih paham walet. Pilihlah lokasi yang tepat. Bikin gedung dengan desain yang benar. Aturlah tata ruang se-nyaman mungkin. Beli perlengkapan yang penting.
Alat yang vital menurut saya ada 3 saja, yaitu :
1)sound system walet komplit,
2)sarang imitasi,
3)mesin kabut, dan alat pengukur suhu dan kelembapan. Sudah itu saja. Tak perlu yang lain-lain.

2.Jangan Meletakkan Sesuatu Ke Dalam Gedung Walet.
Jangan meletakkan sesuatu kedalam gedung walet, walaupun terlihat seolah-olah menunjukkan keberhasilan. Misalnya, meletakkan BUAH-BUAHAN yang dapat mengundang SERANGGA KECIL, walaupun serangga-serangga tersebut sangat disukai oleh burung walet. Memang, pada awalnya walet akan mengerumuni gedung untuk menyambar serangga-serangga buah tersebut selama beberapa waktu hingga serangga habis.
Akan tetapi ada masalah yang tidak dapat dielakkan, yaitu AROMA dalam gedung jadi BERBAU BUAH-BUAHAN. Dan ini sangat tidak disukai oleh burung walet, karena cenderung akan banyak KELELAWAR memasuki gedung dimalam hari, dan bahkan dapat menyerang burung walet. Jelasnya adalah,  jangan memancing serangga-serangga kedalam gedung dengan memakai buah-buahan.
Seperti : buah nanas, nangka, cempedak, mangga, limau dan sejenisnya. Hal ini bukan berarti semua jenis buah yang tidak dibolehkan. Ada jenis buah yang dibolehkan untuk memancing serangga-serangga kesukaan burung walet, diantaranya adalah buah singkong yang TIDAK dikelupas kulitnya dan sudah direbus, kemudian BONGKEL JANGUNG rebus, dan masih banyak lagi buah-buah yang melalui beberapa proses dapat diletakkan didalam gedung walet untuk memancing serangga mendekati/memasuki gedung walet. Atau bisa juga memakai Bibit Serangga Pakan Walet yang telah banyak dijual di toko sarana gedung walet.

3.Jangan merubah-rubah LUBANG MASUK burung.
Sebab perubahan terhadap lubang masuk berarti anda kehilangan burung walet yang biasa melewati lubang yang dirubah tersebut. Terkecuali memang sangat terpaksa, seperti gedung yang letaknya didekat pembakaran sampah. Dimana seringkali asap yang ditimbulkan mengarah ke gedung. Sementara lubang masuk burung berhadapan dengan arah datangnya angin.
Pasanglah twiter dikanan kiri lubang masuk dengan ukuran yang tepat, seperti : Audax atau yang semisal. Untuk SUARA LUAR sebaiknya disambungkan pada alat pengatur waktu atau Timer, agar dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai jadwal yang ditentukan.
Misalnya, hidup pagi pukul 06:30 s/d 11.00 dan hidup sore pukul 15:00 s/d 20:00. Dan untuk SUARA PEMANDU (panggil dalam) sebaiknya jangan dimatikan, sebab burung-burung walet muda yang baru, biasanya lebih sering mendiami (menempel) pada speaker pemandu sementara belum mengenali seluk-beluk gedung. Dan hal ini berlangsung antara 4 sampai 5 hari sebelum benar-benar menempati ruang menginap yang sebenarnya.
Beberapa macam yang perlu di perhatikan di dalam membina rumah burung walet.
 Lingkungan & Masyarakat.
 Desain Sebuah Bangunan.
 Penataan Lubang & Penempatan Papan Sirip.
 Suhu & Kelembaban.
 Nyaman & Keamanan.
 Sound Sistem & Penataan Tweteer.
 Suara & Setting Volume.
 Serta Alat Perlengkap Tambahan Lainya.

4.Burung walet termasuk burung liar yang sarangnya bernilai tinggi.
Namun, meski termasuk burung liar, bukan berarti walet tidak bisa dipanggil untuk menempatkan gedung yang telah disediakan oleh para pebisnis walet. Memancing walet merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memikat burung walet masuk, berkembang biak, dan bersarang di dalam gedung yang telah disediakan.
Ada beberapa teknik umum yang bisa kita praktekkan untuk memancing walet. Di antaranya:
Teknik pancing telur atau putar telur.
Teknik ini digunakan apabila gedung sudah dihuni oleh burung sriti yang telah bertelur. Segera ganti sarang yang telah berisi telur burung sriti dengan telur burung walet. Diharapkan, burung sriti tersebut bisa menjadi induk asuh bagi piyik walet hingga dewasa.
Teknik menggunakan sriti kembang (Hirundo javanica).
Sriti kembang berfungsi sebagai burung pemanggil layaknya CD,MMC, atau FD atau kaset hidup untuk mengundang sriti atau walet. Gerakan sriti kembang yang berterbangan dan aroma kotorannya merupakan pemikat sriti atau walet untuk tinggal bersama di dalam satu gedung.
Teknik menggunakan suara.
Teknik menggunakan suara ini sebenarnya lebih mengacu pada perilaku hidup walet yang berkoloni. Suara tiruan walet diperdengarkan dari dalam gedung, seolah-olah telah ada koloni walet lainnya yang bersarang di sana. Dengan demikian, burung-burung walet yang berterbangan akan terpikat untuk memasuki gedung. Peralatan yang diperlukan dalam teknik ini adalah CD (Compact Disk) atau MMC, FD kaset, CD player atau tape recorder, kabel coaxial, tweeter, amplifier yang dilengkapi filter suara, dan kipas angin. Bahkan, beberapa petani walet sudah ada yang memanfaatkan PC (Personal Computer) sebagai instrumen pemutar suara rekaman digital walet.
Teknik menggunakan aroma.
Teknik ini bisa digunakan dengan memanfaatkan kotoran walet dan cairan air liur walet yang berasal dari perendaman sarang. Aroma-aroma tersebut bertujuan untuk menebarkan bau khas gedung baru agar terkesan telah dihuni koloni walet sehingga mendorong keberanian walet untuk mendiami bangunan tersebut.
Teknik menggunakan pakan dan air.
Walet merupakan burung yang menyukai serangga berukuran kecil dan lunak. Penyediaan pakan tambahan diharapkan memancing kedatangan walet ke gedung baru. Penyediaan serangga di dalam gedung ini dilakukan dengan cara menebarkan jerami di lantai gedung walet atau menimbun bekatul, jagung, gabah, dan gaplek. Di luar gedung, penyediaan pakan dapat dilakukan dengan menanam pohon penghasil serangga, menimbun sampah organik termasuk kotoran ternak, serta menumpuk jerami basah. Keberadaan kolam di sekitar roving area juga dapat memikat walet untuk memasuki gedung.
Teknik menggunakan sarang kertas.
Teknik ini memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80%. Metode sarang kertas cenderung diterapkan di gedung yang mulai terisi oleh walet. Sarang imitasi ini dibuat dari kertas duplek yang dibentuk seperti mangkuk menyerupai sarang walet asli. Usahakan, kertas duplek ini jangan sampai tercemar oleh minyak, oli, atau zat kimia lainnya. Sebelum dipasang, sarang-sarang tersebut diberi air liur walet. Dalam radius satu meter dipasang sarang kertas minimal empat buah dengan jarak masing-masing 20-25 cm. Pemasangan dilakukan di sirip-sirip gedung, terutama di sisi yang terlindungi sinar matahari.

F.AROMA PEMIKAT WALET DALAM MESIN EMBUN / KABUT

Tiap sore walet yang pulang dan menginap di rumahnya bertambah banyak. ‘Walet-walet itu seperti membawa serta ‘teman-teman’ baru, Rupanya kedua peternak itu menggunakan aroma pemikat walet untuk memancing kedatangan Collocalia fuciphaga.
Namun, penggunaannya lain dari biasa. Aroma itu dicampur dengan air dalam wadah tampungan mesin kabut melalui selang. Perbandingannya 2 atau 3 bagian air dan 1 bagian aroma pemikat. Lantas mesin yang biasa digunakan pekebun tanaman hias itu diletakkan di antara roofing room dan nesting room dan dioperasikan selama 3 - 5 menit.
Tiap jam 5 pagi saat walet berangkat mencari pakan dan tiap sore saat rombongan besar walet pulang, mesin kabut itu dioperasikan. Ketika walet-walet itu beterbangan melewati nesting room dan roofing room, kabut aroma pemikat menempel di bulu-bulu mereka. Esok harinya saat mencari pakan dan kembali pulang, anggota rombongan bertambah besar. Walet liar terpikat ikut rombongan pulang. ‘Diduga aroma yang menempel di tubuh walet menarik walet lain (bukan penghuni) ikut masuk.
Aroma pemikat walet memang jamak digunakan peternak untuk memancing kedatangan walet di rumah-rumah walet baru. Cara dan bahan yang digunakan beragam, mulai dari yang sederhana sampai kompleks. Ada yang melaburkan telur itik ke dinding ruangan, mengoleskan air cucian sarang pada lagur, dan merendam sarang tiruan dalam ramuan pemikat komersial. Itu karena walet memang tertarik beberapa aroma tertentu. ‘Aroma ikan, udang kering, dan tembakau adalah beberapa contoh yang disukai walet. Sebaliknya, aroma durian dan cumi-cumi tidak disukai.
Aroma pemikat walet selama ini hanya digunakan di dalam rumah walet. ‘Fungsinya untuk menghilangkan bau semen sehingga burung merasa nyaman dan seolah-olah rumah walet sudah lama dihuni.
Belum pernah terpikirkan aroma pemikat digunakan untuk memikat walet saat berada di udara bebas. Aroma pemikat walet memang tidak bisa berfungsi untuk memikat walet dari jarak jauh layaknya tweeter (pengeras suara, red). Jika dioleskan ke lubang keluar-masuk, paling banter bisa tercium walet dari jarak 10 - 11 meter. Nah, jika aroma itu melekat di bulu-bulu walet, otomatis bisa terbawa ke jarak yang lebih jauh bersamaan walet pergi mencari pakan. Aroma pemikat disemprotkan 2 kali sehari untuk mengantisipasi jika lebih cepat menguap di udara bebas.
Aroma walet memikat sasaran tergantung bahan yang digunakan ramuan baru yang telah diujinya selama 4 tahun. Bahan utamanya air hujan, liur walet, dan sejenis rumput-rumputan diramu dengan 4 bahan alami lain. ‘Efeknya paling bagus jika ramuan sudah mengeluarkan gas. Cirinya, jerigen tempat ramuan itu tampak menggembung, dan cairan berubah warna dari biru menjadi keabu-abuan. Untuk aplikasi langsung dimasukkan ke mesin kabut, dan dioleskan pada lagur serta lubang keluar-masuk. Aroma pemikat itu baunya akan semakin kuat dan tahan lama jika dioleskan ke lagur yang porous seperti kayu sengon. Aroma itu bisa tahan 2 - 3 bulan di dalam ruangan dan sekitar 2 minggu di lubang keluar-masuk.
Meski begitu, para peternak sepakat: tidak boleh hanya mengandalkan aroma pemikat. Kondisi mikro rumah tetap harus diutamakan. Meski diolesi ramuan pemikat, jika rumah kotor dan kondisi lingkungan tidak sesuai, walet tidak akan merasa nyaman. Untuk itu menyarankan kelembapan rumah harus tetap dijaga di kisaran 80 - 90% dan suhu 28 - 30oC. Jika sudah begitu, impian peternak untuk mendengar cericit walet di rumah baru, bukan sekadar impian.
Sekedar tambahan saja Aroma pemikat sebagian juga tidak menarik perhatian walet yang sudah pernah bersarang atau bertelur di tempat lain. Sebab, burung-burung itu sudah mempunyai ikatan dengan telur atau anak-anaknya di rumah lama. Kecuali jika di tempatnya bersarang ada gangguan yang menyebabkan walet harus mengungsi. Misalnya, sarang dipanen tidak beraturan atau terjadi kebakaran. Aroma pemikat hanya efektif untuk memancing walet-walet remaja yang belum mempunyai pasangan atau baru belajar terbang.

Kemampuan
Manfaat Dan Kegunaan
1.Anti Stress dan mempercepat Walet Membuat Sarang.
2.Memaksimalkan Jumlah anakan walet kembali dan betah dalam gedung.
3.Sangat bagus untuk tahap pemancingan awal {Daya Pikat Ruangan Dalam Gedung Walet}.

Cara Penggunaan Aroma Mengunkan Mesin Embun
Memaximalkan Aroma Walet Dengan Mesin Embun
1.Penempatan mesin kabut sebaiknya diantara roving room dan nesting room, atau dibawah void yang langsung mengarah pada lubang walet. Pada saat angin bertiup dari luar kedalam rumah walet, angin akan membawa titik kabut halus kedalam dan mengenai sebagian sirip, dinding dan lantai sehingga tidak perlu di semprot lagi. Setelah 2 – 5 hari, sebagian sirip, dinding dan lantai rumah walet, sudah beraroma. Yang perlu disemprot (sampai aroma menyengat) hanya lubang walet dan lubang putar selama 2 minggu atau 1 bulan sekali.
2.Jadwal operasi mesin kabut adalah pada pagi hari selama 5 s.d 15 menit ketika burung akan keluar (mis : jam 6 atau jam 7 pagi), dan  10 s.d 20 menit  ketika burung mulai pulang. Dengan penggaturan waktu tersebut, aroma akan stabil sepanjang waktu dan agar burung tersiram oleh kabut cairan Aroma, dan aromanya akan melekat pada bulu-bulunya.
3.Ketika walet berada diluar rumah ( lokasi bermain dan berburu ), aroma yang melekat pada bulunya akan mudah tercium oleh koloni walet lainnya, dan di harapkan ketika walet kita pulang, walet lain akan mengikutinya.
4.Untuk pemakaian dengan mesin kabut, Aroma boleh dicampur air bersih dengan perbandingan 1 : 3 sampai 1 : 5. Aroma sebanyak 10 liter untuk pemakaian selama 3 - 5 bulan .Salah satu cara memancing walet agar masuk ke gedung walet yang sudah disediakan ialah dengan teknik aromatik. Yaitu, menebarkan parfum atau aroma walet pada sekitar gedung. Aroma ini akan merangsang penciuman mereka sehingga tertarik untuk masuk ke dalam gedung. Sebab, mereka mengira bahwa gedung ini telah dihuni oleh walet lain dan memiliki karakteristik yang mereka sukai dari aroma tersebut.

Aroma walet biasanya dibuat dengan cara memanfaatkan kotoran dan cairan air liur walet yang berasal dari perendaman sarang, selanjutnya campuran tersebut dioleskan ke dinding-dinding gedung. Aroma-aroma tersebut bertujuan untuk memberikan bau yang khas di gedung baru.

G.CARA PEMASANGAN TWEETER DIDALAM RUMAH BURUNG WALET
Ada bermacam cara pemasangan tweeter/speaker didalam Rumah Burung Walet, diantaranya adalah Cara Pemasangan Tweeter Panggil Luar.
Tweeter Panggil Luar dipasang disisi/pinggir Lubang Masuk Burung, baik disisi atas, bawah, kanan maupun kiri. Letak pemasangan tergantung selera masing-masing, tetapi yang jelas bahwa disisi manapun tweeter Panggil Luar dipasang, burung walet tetap mau.
Walau begitu, saya lebih memilih memasang disisi BAWAH Lubang Masuk. Alasannya, burung cenderung akan langsung masuk tanpa berhasrat untuk MENEMPELI tweeter Panggil tersebut. Oleh karena itu maka harus kita pasang pula tweeter Panggil Dalam atau PEMANDU, yaitu tweeter yang sejenis dengan Panggil Luar yang dipasang didinding Ruang Istirahat. Hal ini dimaksudkan supaya burung yang masuk karena tertarik oleh tweeter Panggil Luar bisa MENEMPEL di tweeter PEMANDU tersebut. Burung yang MENEMPEL di tweeter PEMANDU bisanya disebut Sedang Istirahat.
Untuk jumlah tweeter Panggil Luar bisa TUNGGAL/satu dan bisa juga Doble/dua. Jika anda memakai hanya 1 (satu) tweeter maka sebaiknya diletakkan ditengah-tengah Lubang Masuk disisi BAWAH.
Dan bila anda memakai 2 (dua) tweeter sebaiknya diletakkan disisi kanan dan  Lubang Masuk Burung, sebab hal ini akan menimbulkan Suara Tembak disekitar Lubang Masuk yang dapat membuat burung BERBALIK keluar. Jenis tweeter Panggil Lukiri Lubang Masuk dibagian BAWAH.
Adapun jumlah tweeter PEMANDU sebaiknya dipasang 2 (dua) tweeter, yaitu di dinding sebelah kanan dan dinding sebelah kiri. Jangan berhadapan denganar dan Pemandu biasanya yang dipakai adalah AUDAX AX-93 atau ACR 975, khusus untuk ACR harus diberi Kapasitor 105 agar suara lebih lembut dan ringan.
Selain dari kedua tempat tersebut ada pula tweeter Pemandu yang dipasang di Void atau Lubang Turun Burung jika Ruangan Inap ada di Lantai Bawah. Atau dipasang di Lubang Masuk Ruang jika Ruangan Inap berada se-LANTAI dengan Ruang Masuk Burung (tidak Bertingkat).
Dan tweeter yang dipasang jenisnya lebih kecil dari sebelumnya, yaitu sejenis AUDAX AX-65 atau JORDAN 65 atau COBRA 65. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu MENINDIH suara tweeter INAP. Adapun untuk suara yang disalurkan ke tweeter-tweeter tersebut diatas adalah SAMA DENGAN SUARA PANGGIL LUAR.
Hanya saja untuk Suara Panggil Luar disalurkan melalui TIMER/Pengatur Waktu, sedangkan yang lain TIDAK (dibiarkan tetap berbunyi). Dalam hal ini diperlukan Mesin Audio yang memiliki sistem Panggil-1 dan Panggil-2 serta Suara Inap. Selanjutnya kita teruskan kepemasangan tweeter Ruangan Inap.
Pemakaian Suara Panggil dan Suara InapYang Bersih dari Suara Ber-Virus.
Sudah merupakan suatu kelaziman dalam hal menggedungkan burung walet kita mempergunakanSuara-suara sebagai sarana bantu memanggil burung walet. Kebiasaan burung walet yang cenderung suka berkelompok merupakan satu landasan kuat bagi kita bahwa burung walet dapat dipanggil dengan suara-suara yang menyerupai/mirip dengan suara aslinya.
Walet sangat mudah dipancing dengan 2 (dua) hal : 1. Suara, 2. Pakan. Selain dari kedua hal tersebut hanyalah merupakan penunjang atau pendukung saja. Oleh karena itu maka pemakaian suara yang sifatnya memanggil untuk mendatangkan burung walet, haruslah suara yang betul-betul dapat dimengerti oleh burung walet. Dan tidak boleh ada campuran suara-suara lain, seperti suara mencicitnya anak tikus, decaknya cecak, desisnya ular dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui akan kebersihan suara-suara ini, kita dapat membuktikannya dengan cara membunyikan suara tersebut di daerah yang sangat sedikit burung waletnya, seperti di wilayah asing. Dan akan lebih akurat lagi jika rumah burung walet yang dipergunakan untuk mengetes adalah gedung yang sederhana, terlebih lagi jika gedung sederhana tersebut terbuat dari papan kayu (bukan di RBW Mewah, apalagi di wilayah sentral).
Suara-suara walet yang mungkin di RBW(rumah burung walet) mewah terlihat mantap, belum tentu mantap untuk rbw sederhana apalagi kalau terbuat dari papan kayu dan berada di wilayah asing.
Beberapa Cara yang Efektif Untuk Memasukkan Burung Walet ke Gedung Baru
Memasukkan burung walet kedalam Gedung Baru memang tidak sulit jika letak gedung berada di wilayah yang memang banyak burung waletnya. Akan tetapi tidak demikian jika letak gedung berada di wilayah ASING, dimana di wilayah ini burung walet hampir tidak terlihat keberadaannya.
Memang,bagi orang yang memiliki dana lebih mungkin ia akan berusaha untuk mencari daerah yang betul-betul mantap untuk membangun sebuah atau beberapa gedung walet. Maka ia bisa mencari dengan jalan mengadakan Tes atau Cek Lokasi untuk mengetahui banyak sedikitnya burung di suatu lokasi guna membangun gedung walet.
Akan tetapi tidak demikian bagi masyarakat/orang2 yang tidak memiliki cukup dana untuk membeli sebidang tanah guna membangun sebuah gedung, ia tidak berdaya untuk hal-hal muluk seperti itu. Dan hanya memiliki lahan didekat tempat tinggalnya, yaitu pekarangan rumah tinggalnya
1.Sarang burung walet bersih, siap konsumsi !
Walet Mangkok Super AAA 1 kg = Rp 7,000.000
Walet Mangkok Super AAA Bulu Ringan/Plontos 1 kg Rp 5,000.000

2.Sarang walet gedung/ rumah.
•Mangkok Rp. 5 - 6 Juta/ 1 Kg.
•Sudut Rp. 4 - 5 Juta/ 1 Kg.
•Patahan Rp. 3 - 4 Juta/ 1 Kg.
•Campur Rp. 3 - 4 Juta/ 1 Kg.

3.Sarang walet Gua
Mangkok Rp. 3 Juta/ 1 Kg.
Patahan Rp. 2,200.000 Juta/ 1 Kg.

Sumber.
Mady Walet Kalimantan
http://jualbeli-sarangburungwalet.blogspot.com
http://suarapanggildaninapburungwalet.blogspot.com

3 comments:

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...