BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi dibutuhkan
sikap kepemimpinan yang baik dan gaya kepemimpinan dari
pemimpin/kepala/ketuanya. Gaya kempemimpinan menentukan keberhasilan dalam
pencapaian tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang
konsisiten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari
perilaku seseorang. Artinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang
sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja
bawahannya sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang
dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah
menyesuaikan dengan segala situasi. Dengan kata lain, dapat memenuhi kebutuhan
pada situasi tertentu.
B.Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.Apakah yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan.?
2.Deskripsikan gaya kepemimpinan dari
pemimpin/kepala/ketuanya dalam suatu institusi/organisasi.!
3.Apa saja macam-macam gaya kepemimpinan?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam memahami
perilaku gaya kepemimpinan dari pemimpin/kepala/ketuanya dalam suatu
institusi/organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Kepimpinan
Kepemimpinan atau leadership
merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan
rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.
Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para
ahli
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam
Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi
orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,
bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
B.Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
Dalam
memahami apa itu konsep gaya kepeimpinan maka harus dimulai dengan memaknai
secara utuh Macam-Macam Gaya Kepemimpinan itu sendiri.
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya
pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan
demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada
para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai
suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini
hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara
aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
C.Empat Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian
Keempat
gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah : Gaya Kepemimpinan
Karismatis; Gaya Kepemimpinan Diplomatis; Gaya Kepemimpinan Otoriter; dan Gaya
Kepemimpinan Moralis.
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan
karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara
berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya
kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe
kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring
Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah
beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika
diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan
maaf, dan janji.
2. Gaya Kepemipinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan
diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat
dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi
keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa
melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah
kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan
sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan.
Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan
otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu
menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu
adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah –
langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah
kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan
tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah
prinsip hidupnya.
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan
seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka
memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar,
murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang
yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti
ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa
tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya
akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan
seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara
atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan
baik.
D.Gaya Kepemimpinan Dari Pemimpin/ Kepala/ Ketuanya Dalam
Suatu Institusi/ Organisasi
Dalam
suatu insitusi/ organisasi dimana saya merupakan bagian dari organisasi
tersebut, gaya kepemimpinan dari pemimpin ialah dimana gaya tersebut
mengkombinasikan dari berbagai pola maupun model yang ada. Dalam suatu rapat
misalnya maka gaya kepemimpinan yang diterapkan diambil dari model demokratis
sehingga pembahasan mengenai rencana kerja dapat dibahas bersama maupun
kekurangannya sehiingga peran antara pemimpin dan pengikut terjadi suatu
sinergi dalam mengoptimalisasikan tupoksi maupun Rencana Kerja Tindak Lanjut
(RKTL) yang ada. Namun dalam beberapa hal dapat dikatakan gaya kepemimpinan
menganut Gaya Kepemimpinan Otoriter, misalnya dalam hal pengambilan keputusan
dimana sebelumnya ada masukan-masukan dari para pengikutnya, namun kemungkinan
besar masukan-masukan tersebut mengandung resiko besar apabila di ambil,
sehingga pemimpin disini harus menunjukan sikap otoriternya agar keputusan
tersebut tidak bertentangan dengan keinginannya dan tanggung jawabnya.
Dari deskripsi diatas, dapat saya
ambil suatu petikan bahwa gaya kepemimpinan yang baik ialah dimana pemimpin
dapat menerapkan gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi yang ada, sehingga
dapat dikatakan lebih dinamis dan adaptable (dapat beradaptasi), karena tidak
jarang suatu organisasi mengalami lingkungan yang selalu berubah-ubah, disinilah organisasi melalui para pemimpin
harus beradaptasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gaya
kepemimpinan pada hakikatnya merupakan pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan
tertentu. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat
diterangkan melalui tiga aliran teori : teori genetis (keturunan), teori sosial
dan teori ekologis. Tugas pokok kepemimpinan yang terpenting adalah bagaimana
tujuan-tujuan dalam suatu jabaran visi-misi yang telah ditetapkan harus
tercapai.
Nama :
Hendro Yugo Utomo
Nim :
01901XXXX
Prodi :
Ilmu Administrasi Negara (S-1)
No comments:
Post a Comment