Sunday, April 5, 2015

Administrasi Kepegawaian - metode penilaian kinerja

Secara garis besar metode penilaian kinerja dibagi menjadi 2 jenis yaitu Past Oriented Apparaisal Methods (penilaian kinerja yang berorientasi pada masa lalu) dan Future Oriented Appraisal Methods (penilaian yang berorientasi ke masa depan). (Wether dan Davis,1996:350).

1.    Past Based Methods yakni penilaian berdasarkan kinerja atas kinerja seseorang dari pekerjaan yang telah dilakukannya di masa lalu. Past Based Methods mempunyai kelebihan yakni terhadap kerja yang telah terjadi dan sampai derajat tertentu dapat diukur. Namun, metode ini juga mempunyai kelemahan, yaitu prestasi kerja pada waktu yyang lalu tidak dapat diiubah.
Adapun teknik penilaiannya meliputi sebagai berikut.
a.    Skala Peringkat (Rating Scale), penilaian dilakukan dengan menggunakan skala-skala tertentu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
b.    Daftar Pertanyaan (Checklist), metode dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan karakteristik dan hasil kerja pegawai.
c.    Metode Pilihan Kritis (Critical Incident Method), berdasarkan catatan dari pimpinan atas penilaian pegawai yang bersangkutan.
d.    Metode Peninjauan Lapangan (Behaviorally Anchored Method), para penilai langsung terjun ke lapangan untuk menilai prestasi kerja.
e.    Tes Dan Observasi Prestasi Kerja (Performance Test And Observation), metode dengan tes tertulis terhadap pegawai yang akan dinilai.
Dari kelima teknik tersebut, menurut saya kelima metode tersebut dapat dikombinasikan sehingga lebih tepat digunakan dan karakteristik penilaian lebih akurat. karena dengan mengkombinasikan metode tersebut penilai dapat membandingkan hasil yang satu dengan yang lainnya dan adanya singkronisasi dan evaluasi terhadap metode-metode tersebut. Ssehingga penilaian terhadap prestasi kerja pegawai lebih efektif dan maksimal, namun kendala dengan menggabungkan kelima metode tersebut maka efisiensi akan berkurang.

2.    Future Based Methods, metode penilaian kinerja yang melihat seberapa besar potensi pegawai untuk ditetapkan seperti diharapkan dimasa datang. Future Based Methods berasumsi bahwa pegawai bukan sebagai objek penilaian yang tunduk dan tergantung pada penyelia, namun  pegawai dilibatkan dalam proses penilaian sehingga kesadaran berdasarkan  prestasi kerja pada waktu yang akan datang melalui potensi pegawai  atau penetapan sasaran-sasaran prestasi kerja pada masa mendatang merupakan kekuatan besar bagi pegawai untuk selalu menegmbangkan diri.
Future Based Methods terdiri atas hal berikut.
a.    Penilaian Diri Sendiri (Self Appraisal), penilaian prestasi kerja pegawai dilakukan oleh pegawai itu sendiri.
b.    Penilaian Psikologis (Psychological), yakni metode penilaian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, diskusi, atau tes-tes psikologi itu terhadap pegawai yang akan dinillai.
c.    Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objective / MBO), metode ini ditemukan bersama-sama oleh penilai atau pimpinan dan pegawai yang akan dinilai, mereka bersama-sama menentukan tujuan sasaran pelaksanaan kerja yang akan datang.
d.    Pusat Penilaian (Assessment Center), pusat ini mengembangkan sistem penilaian yang baku dan yang digunakan untuk menilai para pegawainya.
Berdasarkan aspek yang diukur, kreitner dan kinick (2000) mengklasifikasikan penilaian kinerja menjadi tiga, yakni : Pendekatan trait (fokus kepada orang); Pendekatan Perilaku (fokus pada proses berdasarkan perilaku yang tampak dan mendukung kinerja seseorang); dan Pendekatan Hasil (fokus pada capaian atau produk).
Penilaian kinerja yang sesuai dengan pengkategorian dua tokoh diatas paling banyak menggunakan teknik-teknik menurut Mondy and Noe (1993: 402-414). Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan teknik-teknik yakni : Written Essays; Critical Incidents; Graphic Rating Scales; Behaviourally Anchored Rating Scales (BARS); Multiperson Comparison; dan Management by Objectives (MBO).

Setiap teknik diatas memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing sehingga tidak baik bagi organisasi untuk menggantungkan penilaian kinerjanya hanya pada satu jenis metode. Sebaiknya, organisasi menggabungkan beberapa metode yang sesuai dengan lingkup organisasinya (Mondy dan Noe, 1993: 414).

No comments:

Post a Comment

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...