Secara garis besar metode
penilaian kinerja dibagi menjadi 2 jenis yaitu Past Oriented Apparaisal Methods
(penilaian kinerja yang berorientasi pada masa lalu) dan Future Oriented
Appraisal Methods (penilaian yang berorientasi ke masa depan). (Wether dan
Davis,1996:350).
1.
Past Based Methods yakni penilaian berdasarkan
kinerja atas kinerja seseorang dari pekerjaan yang telah dilakukannya di masa
lalu. Past Based Methods mempunyai kelebihan yakni terhadap kerja yang telah
terjadi dan sampai derajat tertentu dapat diukur. Namun, metode ini juga
mempunyai kelemahan, yaitu prestasi kerja pada waktu yyang lalu tidak dapat
diiubah.
Adapun teknik penilaiannya meliputi sebagai berikut.
a.
Skala
Peringkat (Rating Scale), penilaian dilakukan dengan menggunakan
skala-skala tertentu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
b.
Daftar
Pertanyaan (Checklist), metode dengan pertanyaan-pertanyaan yang
menggambarkan karakteristik dan hasil kerja pegawai.
c.
Metode
Pilihan Kritis (Critical Incident Method), berdasarkan catatan dari
pimpinan atas penilaian pegawai yang bersangkutan.
d.
Metode
Peninjauan Lapangan (Behaviorally Anchored Method), para penilai langsung
terjun ke lapangan untuk menilai prestasi kerja.
e.
Tes Dan
Observasi Prestasi Kerja (Performance Test And Observation), metode dengan
tes tertulis terhadap pegawai yang akan dinilai.
Dari kelima teknik tersebut,
menurut saya kelima metode tersebut dapat dikombinasikan sehingga lebih tepat
digunakan dan karakteristik penilaian lebih akurat. karena dengan mengkombinasikan
metode tersebut penilai dapat membandingkan hasil yang satu dengan yang lainnya
dan adanya singkronisasi dan evaluasi terhadap metode-metode tersebut.
Ssehingga penilaian terhadap prestasi kerja pegawai lebih efektif dan maksimal,
namun kendala dengan menggabungkan kelima metode tersebut maka efisiensi akan
berkurang.
2.
Future Based Methods, metode penilaian kinerja
yang melihat seberapa besar potensi pegawai untuk ditetapkan seperti diharapkan
dimasa datang. Future Based Methods berasumsi bahwa pegawai bukan sebagai objek
penilaian yang tunduk dan tergantung pada penyelia, namun pegawai dilibatkan dalam proses penilaian
sehingga kesadaran berdasarkan prestasi
kerja pada waktu yang akan datang melalui potensi pegawai atau penetapan sasaran-sasaran prestasi kerja
pada masa mendatang merupakan kekuatan besar bagi pegawai untuk selalu
menegmbangkan diri.
Future Based Methods terdiri atas hal berikut.
a.
Penilaian
Diri Sendiri (Self Appraisal), penilaian prestasi kerja pegawai dilakukan
oleh pegawai itu sendiri.
b.
Penilaian
Psikologis (Psychological), yakni metode penilaian dilakukan dengan
melakukan wawancara mendalam, diskusi, atau tes-tes psikologi itu terhadap pegawai
yang akan dinillai.
c.
Manajemen
Berdasarkan Sasaran (Management by Objective / MBO), metode ini ditemukan
bersama-sama oleh penilai atau pimpinan dan pegawai yang akan dinilai, mereka
bersama-sama menentukan tujuan sasaran pelaksanaan kerja yang akan datang.
d.
Pusat Penilaian
(Assessment Center), pusat ini mengembangkan sistem penilaian yang baku dan
yang digunakan untuk menilai para pegawainya.
Berdasarkan aspek yang diukur, kreitner dan kinick
(2000) mengklasifikasikan penilaian kinerja menjadi tiga, yakni : Pendekatan
trait (fokus kepada orang); Pendekatan Perilaku (fokus pada proses berdasarkan
perilaku yang tampak dan mendukung kinerja seseorang); dan Pendekatan Hasil
(fokus pada capaian atau produk).
Penilaian kinerja yang sesuai dengan pengkategorian
dua tokoh diatas paling banyak menggunakan teknik-teknik menurut Mondy and Noe
(1993: 402-414). Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan teknik-teknik yakni :
Written Essays; Critical Incidents; Graphic Rating Scales; Behaviourally
Anchored Rating Scales (BARS); Multiperson Comparison; dan Management by
Objectives (MBO).
Setiap teknik diatas
memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing sehingga tidak baik bagi
organisasi untuk menggantungkan penilaian kinerjanya hanya pada satu jenis
metode. Sebaiknya, organisasi menggabungkan beberapa metode yang sesuai dengan
lingkup organisasinya (Mondy dan Noe, 1993: 414).
No comments:
Post a Comment