Thursday, April 30, 2015

Lời bài hát : Dù Có Cách Xa | lyrics

Ngày hôm qua em chợt mang nắng tới
Chợt làm ngẩn ngơ đắm say anh chiếc hôn bối rối
Chợt làm muôn câu ca, chợt gọi mùa xuân qua
Đừng rời tay trong tay anh nghe mùa xuân ôi đắm say

Và giờ em nơi thật xa anh mang tình yêu không phôi pha
Mỉm cừơi khi bỗng nhớ em anh nâng câu hát
Hát yêu em thật nhiều, nhớ môi em thật nhiều
Muốn theo mây và gió nơi phương trời đó anh đợi ai

Nếu mây kia mang người yêu anh đi về nơi nào xa vời
Nếu xa xôi đành để riêng đôi ta về hai phương trời
Có hay chăng không người yêu anh mong rành tim mình không rời
Để ngày đêm anh với anh mong một ngày không cách xa

Biết đâu mai đây là mây thênh thang ngừơi say bên mình
Biết đâu anh nhẹ nhàng nâng trên môi này câu ru tình
Biết đâu xa xôi chẳng thêm cho anh lẻ loi một bóng hình
Hãy tin rằng trái tim mình có riêng hình bóng em
Dù cho mình cách xa …

Này người yêu dấu hãy lắng nghe con tim anh say bao lời yêu
Này lời yêu dấu anh viết riêng bên anh lời yêu không cách xa...
Rút gọn

Tuesday, April 28, 2015

JENIS-JENIS & TIPE AIRSOFTGUN -SUMBER TENAGA

JENIS-JENIS AIRSOFTGUN - AIRSOFT SPRING
Mekanisme spring (pegas/per) biasanya diterapkan pada model-model airsoft gun jenis awal yang banyak diadaptasi pada mainan jenis pistol. Dengan menarik slide/kokangannya, Anda telah mengokang pistol tersebut, dan tinggal menembakkan. Anda harus mengokang lagi jika Anda hendak menembakkannya kembali. Singkatnya 1x kokang, 1x tembakan, 1 Peluru.

AIRSOFT GAS

Jenis Airsoft Gas Seperti namanya, jenis ini menggunakan gas untuk menghembuskan gas jenis freon (HFC 134/R22) yang akan meniupkan bb 6mm tersebut. Kelebihan jenis ini adalah efek hentakan (recoil) atau blowback yang ditimbulkannya bagi banyak penggemar menghasilkan sensasi yang tersendiri dibandingkan jenis lainnya. Airsoft gas yang non blowback bisa lebih kencang powernya di karenakan tenaga gas tidak digunakan untuk menggerakkan slide (blowback), sehingga tenaganya bisa 100% digunakan untuk powernya.

ELECTRICK GUN
Jenis Electric Gun merupakan Jenis terkini yang juga sangat populer. Disebut electric gun karena mekanisme pendorong tenaganya digerakkan oleh motor (dynamo) yang digerakkan oleh tenaga baterai yang mendorong piston untuk bergerak maju/mundur menghembuskan bb 6mm agra segera meluncur di dalam laras.

HOP UP SYSTEMS
Sekarang banyak airsoft gun yang ada tanda "hop-Up"-nya di kotak atopun di labelin,mungkin para ersopter terutama yang masih rookie ber-tanya2 apa sih Hop-Up itu?apa sich enaknya pake sistem itu?

HOP-UP
Pada saat ini sudah banyak airsoft yang menggunakan hopup system. Sebenarnya apakah hopup system ini?
Berikut penjelasan sederhana tentang hopup system di airsoft. Hopup system merupakan sebuah mekanisme yang sederhana pada airsoft yang memungkinkan BB untuk mencapai jarak yang lebih jauh. Cara kerjanya sederhana. Di pangkal barrel dekat gearbox sebelum inlet BB, ditempatkan hopup yang biasanya terbuat dari karet. Karet ini akan membuat semacam "ganjalan" yang terletak persis dibagian atas barrel. Pada saat BB ditembakkan, maka bagian atas dari BB akan menabrak "ganjalan" karet ini sehingga BB berputar ke atas. Dengan demikian muncul momentum energi ekstra yang memberikan BB tenaga tambahan untuk meluncur lebih jauh lagi.
Ada dua versi hopup di airsoft yaitu:
  • Fixed hopup : Besarnya "ganjalan" karet tidak dapat diatur.
  • Adjustable hopup : Besarnya "ganjalan" karet bisa diatur.
Dengan demikian kita bisa adjust untuk mengkompensasikan dengan berat BB yg digunakan, power dari airsoftnya sendiri serta jarak target. Seperti disebutkan di atas, dengan adanya adjustable hopup kita bisa mengatur hopup untuk mengkompensasikan dengan faktor lain. Contoh paling nyata adalah pada airsoft DoubleEagle M46 Famas.
Airsoft ini dikenal sebagai spring dengan power yang besar. Akibat M46 ini menggunakan fixed hopup maka apabila menggunakan BB kuning yg 0.12, arah BB selalu naik ke atas/melayang (overhopup). Hal ini disebabkan BB yg terlalu ringan, power yg lumayan serta "ganjalan" karet hopup yg terlalu besar. Untuk menanggulanginya, maka digunakan BB yg lebih berat (0.2). Andaikan M46 menggunakan adjustable hopup, maka walaupun menggunakan BB 0.12 kita bisa mengatur hopup agar tidak terlalu besar "ganjalannya" disesuaikan dengan power yg Famas nya itu sendiri sehingga BB tidak overhopup.

Karena hopup ini menggunakan karet, maka apabila hendak membersihkan barrel atau mengeluarkan BB yang stuck di barrel agar berhati-hati. Jangan sampai pada saat dicolok2 menggunakan sticknya terlalu semangat jadinya malah mengenai karet hopup ini sehingga rusak.

Begitu juga apabila membongkar karet hopup, pastikan "ganjalannya" berada pada posisi jam 12 pas, kalau miring-miring nantinya malah BB nya melayang2 nggak bener.

Tips perawatan AEG (Automatic Electric Gun)
  1. Biasakanlah untuk menghabiskan battery Anda ketika selesai dipakai/tidak digunakan pada waktu lama.
  2. Battery NiCD mudah rusak cell-nya bila Anda biarkan terisi dan tidak terpakai dalam waktu lama. Untuk menghabiskan isi battery, Anda bisa menggunakan battery discharger. Sebagai alternatif yang lebih murah Anda bisa menggunakan resistor kapasitas 30 ohm/20 watt untuk disambungkan pada kutub battery.
  3. Selalu bersihkan laras senjata Anda setiap 1.000/2.000 tembakan. Anda dapat membersihkannya dengan perlengkapan yang disediakan secara standard dari AEG Anda.
  4. Teteskan sedikit silicon oil khusus seperti LPS MR750/Waxco/Cylo/CRC, atau jenis lain yang tidak mengandung petrolium (jangan gunakan WD40,atau pilih bahan yang ada tulisan “Safe for rubber” ) pada kain katun kecil, lalu ikatkan pada tongkat pembersih. Bersihkan laras senjata Anda beberapa kali, lalu keringkan dengan menggunakan cara yang sama tetapi menggunakan kain katun kering.
  5. Bersihkan magazine AEG Anda dengan kain katun kering. Jangan sekali-kali menyemprotkan pelumas pada tempat peluru. Anda dapat menyebabkan peluru sulit keluar atau laras senjata menjadi basah oleh pelumas.
  6. Selalu simpan/letakkan AEG Anda pada tempat yang kering. AEG Anda memiliki perangkat elektronik dan juga battery NiCD didalamnya. Sangatlah bijaksana, bila Anda memperlakukannya seperti Camcoder, Digital Camera, atau perangkat elekronik lainnya.
  7. Setelah ribuan kali penggunaan, magazine Anda akan meninggalkan kotoran, gemuk (fat), atau timbul kelemahan pada per di dalam magazine. Servicelah magazine Anda setiap 20.000 tambakan. Sebaiknya Anda berikan kepada yang berpengalaman untuk men-service magazine atau kepada tempat Anda membelinya.
  8. Gunakan selalu peluru berkualitas baik. Jangan gunakan peluru yang terlihat benjol, miring atau bergaris.Hal ini dapat merusak laras senjata Anda.
  9. Setelah ribuan kali penembakan, senjata Anda biasanya dapat mogok atau macet bekerja. Hal ini disebabkan oleh habis atau terkikisnya roda gigi utama (main gear train) yang terbuat dari plastik dan ring (bushing).

Cara penggunaan Airsoft yang bertenaga gas ( AGG : Airsoft Gas Gun)

  1. Keluarkan mag dari airsoft dengan cara menekan mag release button,
  2. Buka cover untuk isi gas ( bagi yang ada covernya ),
  3. Isi gas dengan cara menekan perlahan ujung kaleng gas ke input valve di mag terbalik ( ujung pengisian kaleng gas mengahadap ke bawah dan input valve di mag menghadap ke atas), pastikan keduanya dalam posisi sejajar dan vertikal, waktu pengisian bergantung terhadap kapasitas mag. Mag handgun normal umumnya membutuhkan sekitar 3 detik ( green gas), sedangkan mag isi 50 biasanya sekitar 5-6 detik (green gas),
  4. Isi BB kedalam mag dengan cara mengisikan satu-persatu ke dalam mag tanpa menarik per untuk BB di mag,
  5. Setelah selesai masukkan kembali ke dalam airsoft dan kokang airsoft anda,
  6. Airsoft anda telah siap untuk beraksi ( jangan lupa safety-nya ).

Apa yang JANGAN DILAKUKAN saat menggunakan airsoft bertenaga gas:
  • Jika anda sedang mengisi mag dan gas mulai tumpah, HENTIKAN. Hangatkan mag pada suhu ruangan sebelum memulai kembali. Hal ini memakan waktu sekitar 5-6 menit.
  • Menekan tombol metal yang berada di atas / belakang mag untuk menghabiskan gas di mag. JANGAN LAKUKAN INI! Ini akan memakan seal lebih cepat dan menyebabkan O-Ring membeku / rusak permanen.

Cara yang lebih aman untuk menghabiskan gas adalah dengan menembakkan airsoft hingga gas habis.
  • Menggunakan airsoft di cuaca yang dingin, penggunaan airsoft gas di musim dingin tidak dianjurkan. Hal ini dapat mengakibatkan slide tidak akan men-cycle sempurna, airsoft tidak akan menembak sempurna, dan gas akan lebih cepat habis.
  • Menembak airsoft gas dengan cepat, hal ini menyebabkan airsoft menjadi dingin/ akan mengakibatkan rusaknya mag /airsoft.
  • Jangan menggunakan BB kualitas rendah, selalu gunakan BB dengan kualitas bagus. BB berkualitas rendah akan cenderung mengakibatkan macetnya BB di well.
Penggunaan BB 0.12g tidak disarankan untuk airsoft high-end, penggunaan BB ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen.
Perawatan airsoft bertenaga gas:
  • Pastikan slide dan seluruh part yang bergerak dilumasi dengan SILICONE oil. Jangan gunakan yang lain, hanya 100% silicone oil sebab pelumas lain tidak aman untuk part dari plastik dan karet. Jangan gunakan Hoppes #9, WD-40, dan pelumas lain sebab dapat merusak airsoft.
  • Pastikan juga untuk menyemprot silicone oil kedalam top nozzle mag setiap 5-6 kali mag digunakan. Hal ini dilakukan dengan cara menekan top releases valve (kalau diindonesia-kan agak aneh he5) sambil menyemprot sedikit silicone oil ke top rubber exhaust valve. Ini akan membuat seal dan O-Ring terlumasi dengan baik.
  • Setelah penggunaan sisakan sedikit gas pada mag (kira2 cukup untuk 2 - 3 tembakan), ini akan membuat O-Ring mag terlumasi dengan baik. Jangan disimpan saat mag penuh / kosong melompon.

Istilah-istilah
  • GBB: Gas Blowback -- Efek gerakan maju mundur pada slidenya/Bagian atas Body.
  • GNBB: Gas Non Blowback -- Non / Tanpa efek gerakan recoil maju mundur sidenya.
  • Gas Standart/Reguler Gas/Top gas -- Cara pengisian dengan cara refill dengan di suntikkan ke dalam magazin.
  • Gas co2 -- Berbetuk kecil dan cara memasang langsung di masukkan ke dalam Magazin atau di balik grip jadi lebih praktis, Power Lebih besar dr yang menggunakan Gas standart/Green gas
  • Airsoft -- Menggunakan Peluru/BB berdiameter 6mm -- Bisa berbahan kaca, alumunium dll asal 6mm
  • Airgun -- Menggunakan Peluru/BB berdiameter 4,5 mm bb atau mimis BB: Peluru Bulat
  • Mimis: Pallet diabolo (Biasa digunakan untuk peluru senapan angin)

Sunday, April 26, 2015

Panduan Memilih Sepeda 100% Lengkap



·         Kategori sepeda
  • MTB: sepeda gunung yang multifungsi untuk medan offroad, jalan berbatu, dan lintas alam.
  • Road : sepeda balap yang ringan dengan ban licin untuk jalan raya, tidak untuk offroad dan jalan berbatu.
  • Urban : sepeda untuk pemakaian sehari-hari di dalam lingkungan perkotaan. Terdiri dari Citybike, Speed utility bike, Hybrid bike, Sepeda lipat , dan sepeda tandem
  • BMX / Dirtjump : sepeda yang digunakan untuk atraksi lompatan tinggi atau di bikepark.
  • Youth : sepeda untuk remaja dan anak-anak. Terdapat varian Road bike, MTB dan sepeda khusus anak-anak.
·         Tipe Sepeda:
  • Gravity : sepeda gunung (MTB) yang didesain untuk olahraga menuruni gunung (downhill) dengan kecepatan tinggi.
  • XC Race : sepeda gunung (MTB) yang didesain khusus untuk medan crosscountry dengan frame yang ringan dan mengutamakan kecepatan dalam berkendara. Tersedia dalam dua varian yaitu dengan suspensi tengah dan tanpa suspensi tengah
  • XC Sport : sepeda gunung (MTB) yang didesain mengikuti XC race dengan harga yang lebih terjangkau dan tetap tangguh untk menjelajah medan cross country.
  • Leisure : sepeda gunung (MTB) yang didesain dengan posisi duduk yang lebih tegak demi kenyamanan berkendara. Sepeda ini dapat digunanakan multifungsi baik di offroad maupun perkotaan.
  • Women : sepeda gunung (MTB) yang didesain khusus untuk pengendara wanita dengan berbagai kelebihan untuk memudahkan wanita, seperti jangkauan kemudi yang lebih dekat, desain yang memudahkan naik turun sepeda, serta kontrol kendali yang aman untuk wanita.
  • Race: sepeda balap (road race) yang didesain khusus untuk performance tinggi pada kecepatan saat kompetisi. Kokoh, ringan dan responsif untuk para pecinta kecepatan.
  • Endurance: sepeda balap (road race) yang didesain khusus dengan posisi duduk yang lebih tegak untuk meningkatkan kenyamanan saat melakukan perjalanan yang lebih jauh dalam touring atau sekear melatih endurance.
  • Flatbar : sepeda balap (road race ) yang didesain khusus dengan handlebar yang lurus agar posisi berkendara dapat lebih tegak untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
  • Hybrid : sepeda khusus yang didesain dengan geometri frame sepeda gunung (MTB) tetapi dengan roda 700C seperti pada sepeda balap (road race). Sepeda ini menawarkan pengalaman baru berkendara di perkotaan dengan kenyamanan dan kecepatan yang sesuai dengan medannya.
  • Speed Utility bike (SUB) : sepeda untuk perkotaan yang gaya dan minim perawatan. Dilengkapi dengan belt sebagai pengganti rantai serta internal gear akan mengurangi kebisingan saat berkendara dan tentunya bebas perawatan.
  • City : sepeda yang paling banyak digunakan di perkotaan atau perumahan. Dengan accessories seperti keranjang, lampu, dan carrier belakang, sepeda citybike tipe Sierra menjadi pilihan terutama untuk komuter jarak dekat dan aktivitas sehari-hari. Terdapat pula seri Zenith yang penuh gaya dengan ban 700C , Belt drive sebagai pengganti rantai.
  • Tandem : sepeda unik yang didesain khusus untuk dua pengendara sekaligus. Sangat cocok untuk bersepeda di taman rekreasi atau di sekitar perumahan bersama pasangan atau keluarga tercinta.
  • Folding : sepeda lipat yang praktis dan inovatif bagi yang bermobiltas tinggi. Dapat dilipat dan disimpan dalam space yang terbatas sehingga pengalaman sepeda anda menjadi tak terbatas tempat manapun.
  • Dirt Jump : sepeda yang didesain khusus untuk melakukan atraksi lompatan tinggi. Dilengkapi dengan frame yang kokoh untuk meredam benturan saat sepeda kembali menyentuh tanah.
  • Freestyle : sepeda BMX yang didesain khusus untuk melakukan atraksi di medan datar di sekitar rumah, jalanan atau bike park. Dilengkapi dengan frame dan fork yang kokoh serta rim double wall 20” untuk menghadapi tantangan apapun.
  • BMX Race: sepeda BMX yang didesain khusus untuk race! Dengan material ALX yang ringan akan membawa anda ke podium dalam setiap lomba.
  • Road (Youth bikes) : sepeda balap (road race) yang didesain khusus untuk junior racer dengan frame ALX yang ringan dan roda 24 serta desain ruang kendali yang pas untuk stabilitas pengendalian dengan kecepatan tinggi.
  • MTB (Youth bikes) : sepeda gunung yang didesain khusus untuk junior rider. Tersedia dalam ukuran 24” dan 20” sesuai tinggi badan anak.
  • Kids (Youth bikes) : sepeda pemula bagi anak-anak umur 5-6 tahun agar mulai mencintai sepeda.
  • Trail : sepeda gunung (MTB) yang digunakan untuk menjelajah medan offroad khususnya terjal dan berbatu. Terdapat dua varian yaitu dengan suspensi tengah dan tanpa suspensi tengah.
  • Enduro : sepeda gunung (MTB ) yang didesain untuk menjelajah medan-medan offroad yang cukup ekstrem di pegunungan atau diluar perkotaan.
Sumber : http://store-id.polygonbikes.com/panduan-memilih-sepeda.html

Wednesday, April 22, 2015

Lời bài hát Thời Gian Sẽ Trả Lời | lyrics

Rồi thời gian sẽ dẫn em đi qua những lỡ làng mà mình đã ….
Tiên Cookie Cookie .. JustaTee .. BigDaddy

[ Tiên Cookie ] :
Rồi cũng đến lúc em đổi khác đi, soi gương lâu hơn mỗi ngày
1 nửa yêu thương trong em chắc đã thay tên
Khi yêu đương con tim vốn luôn chật chội nên em đặt anh ra xa lồng ngực dẫu
đắn đo
Nhiều hơn đôi mươi để có thể nói em vẫn ngây thơ
Để có thể nhắm mắt mà yêu đắm đuối
Và bỏ lại sau lưng em tất cả những điều ngọt ngào nhất
Mà đôi tay anh nâng niu bấy lâu

[ JustaTee – Tiên Cookie ]
Rồi thời gian sẽ dẫn em đi qua những lỡ làng mà mình đã dấu đi như chưa từng

Nguội lạnh theo hơi ấm nhạt màu x2
( Giữa bóng tối ánh sang em dứt khoát đi , nơi đâu cho em thật sự yên lành )

Rồi thời gian sẽ nói em rằng bên anh chỉ là mộng ước với nước mắt đẫm đôi bờ mi ..
( Dừng chân nơi giữa bóng tối ánh sáng em dứt khoát đi , nơi đâu cho em thật sự
yên lành )

[ BigDaddy ]
Anh vẫn luôn mong trong đời này được có
Em cạnh bên anh và mình cùng vượt khó
Khi mà đôi bàn tay chợt buông nụ hôn giờ ko còn vương trên đôi bờ môi của anh
Nhìn em vội đi về nơi thật xa và bao ngày qua

Anh luôn biết rằng mất nhau làm mình rất đau , tổn thất sau khi em
Vậy thì cất nhau trong nỗi đau và nước mắt lau thật mau khi nhìn về phía sau

Anh đã nhiều lần làm nhòe 2 dòng kẻ mắt
Nhưng đã có người làm mờ đi vết son môi
Anh tự cho phép mình đi vào bế tắc
Nỗi đau này sau bao ngày vẫn nuốt ko trôi
Ko xa đâu em ơi nhưng sao chênh vênh
Anh ko ra khơi nhưng sao lênh đênh
Anh đèn đường đã tắt , nụ hoa quỳnh xuống sắc , con tim anh đau thắt vì thời
gian sẽ

[ Chorus ]

…..
[ Bridge ]
Và ai đó mang em đi xa dần
Lắng nghe tim anh đôi lần
Xót xa khi em ko cần mình gần bên nhau
Vì thời gian sẽ ko trôi êm đềm
Giống như khi đôi môi mềm
Còn ấm đam mê như ban đầu để miền yêu thương khép lại
Uhhh anh đã cố nói em khi bên anh chỉ là mộng ước
Nguội lạnh theo hơi ấm nhạt màu
Nguội lạnh theo hơi ấm nhạt màu
[ Chorus ]

Eittts, Kenali dulu status pengiriman anda, Lihat Status Pengiriman PT. POS INDONESIA & JNE



Buat sobat yang masih  menggunakan Jasa Pengiriman PT. Pos Indonesia tentu ingin mengetahui bagaimana  status pengiriman paket yang kita kirim melalui pos indonesia setelah masuk pada website http://www.posindonesia.co.id/

Ada beberapa  arti tentang status pengiriman pos indonesia berikut diantaranya :
1.    Posting Loket : kiriman  sudah diterima di loket dan akan segera  di proses diberangkatkan  ke  kantorpos tujuan.

2.    Puri Kirim : kiriman sudah  diberangkatkan dari kantor atau dalam proses pengiriman.

3.    Berangkat ke Kantor Penerusan : kiriman dikirimkan ke Kantor Pos Pusatnya.

4.    Berangkat Ke Kantor Pos Tujuan : kiriman sudah berangkat dari Kantor pos pusat  yang artinya akan segera dikirim ke kantor pos tujuan.

5.    Puri Terima : kiriman sudah diterima atau sudah tiba di kantor pos tujuan dan akan segera diantar ke alamat.

6.    Antaran : kiriman sedang  diantar oleh petugas pos indonesia.

7.    Selesai Antar : sudah diterima atau gagal antar berarti barang gagal di antar karena sebab sebab tertentu.

8.    Manifest Terima : kiriman sudah di terima pada suatu bagian dari Kantor Pos yang bertugas  menyalurkan  Kiriman Pos, dan untuk di lanjukan ke Proses selanjutnya seperti  Antaran, Manifest Serah atau  lainnya.

9.    Manifest Serah : Artinya kiriman sudah di serahkan pada bagian lainnya untuk di proses, atau dapat di artikan  kiriman di maksud sedang di proses berangkatkan ke Kantor Pos Kota tujuan.


Sedangkan Keterangan untuk Status kiriman yang sudah Berhasil diAntar sebagai berikut :
1.    Diri sendiri   : diterima oleh orang yang ditujukan dalam kriman tersebut, atau sipemilik nama dan alamat tersebut.

2.    Sekretaris/ recepcionist : kiriman diterima oleh sekretaris penerima atau oleh resepsionis di alamat penerima

3.    Rekan kerja/pegawai : kiriman telah diterima oleh rekan kerja Penerima atau Pegawai teman kerja.

4.    Satpam : kiriman diterima oleh satpam pada alamat tersebut.

5.    Mail room : kiriman telah diterima oleh petugas mailroom alamat tersebut.

6.    Orang serumah : kiriman telah diterima oleh orang yang serumah  dengan rumah penerima pada alamat tersebut.

7.    Pembantu : kiriman telah diterima oleh pembantu rumah penerima.

8.    Pemilik Kos/Asrama : kiriman telah diterima oleh Pemilik Kos/ Asarama tempat alamat penerima.

9.    Suami/istri : kiriman telah diterima oleh istri atau suami penerima kiriman.

10. Yang Diberi Kuasa : kiriman telah diterima oleh orang yang dikuasakan  untuk menerima kiriman tersebut.

11. Petugas PO Box : kiriman telah diterima oleh Petugas PO Box  alamat yang ditujukan.


Berikut Keterangan untuk Status kiriman Gagal Antar :
1.    Alamat tidak Jelas : alamat yang tertera pada kiriman tidak jelas atau tidak lengkap sehingga tidak memungkinkan untuk menemukan alamat tersebut.

2.    Penerima Tidak dikenal : kiriman sudah di antar di alamat yang tertera, namun orang yang     memiliki alamat tersebut tidak mengenal nama dalam kiriman tersebut.

3.    Pindah alamat : kiriman sudah di antarkan ke alamat, namun di dapatkan keterangan kalau sipenerima sudah pindah alamat.

4.    Meninggal dunia : keterangan yang didapatkan pada alamat atau disekitar alamat kalau si penerima sudah meninggalkan kita semua.

5.    Rumah Kosong : kiriman sudah diantar, namun rumah Kosong/tutup  dan tidak ada orang yang akan diserahkan kiriman tersebut.

6.    Ditolak : kiriman sudah di antar ke alamat namun ditolak oleh Penerima, salah satu alasan, nama pengirim tidak dikenal.

7.    kiriman dengan nomor tersebut tidak ada : ada kesalahan dalam mengentri nomor resi  kiriman, coba dicek kembali nomor kiriman tersebut.


Sedangkan Status yang di gunakan oleh JNE :

1.    Manifest(ed) : barang baru atau telah didaftarkan di kantor JNE asal pengiriman oleh pengirim.

2.    On-Process : barang sedang dalam proses pengiriman/perjalanan

3.    On-Transit : barang sedang transit di kota tertentu

4.    Received on Destination : barang telah sampai di kota tujuan, berada di gudang JNE tujuan, dan akan dikirim ke alamat tujuan

5.    Delivered            : barang telah diterima di alamat yang dituju dan biasanya tertera nama penerima barang tersebut

6.    Criss Cross(ed) : barang tertukar

7.    Cnee Unknown : nama penerima tidak dikenal saat dilakukan pengantaran ke alamat tujuan

8.    NTH (Not At Home?) : penerima tidak ada di rumah (sedang keluar)

9.    AU (Antar Ulang) : barang diantar ulang, karena tidak sempat terantar pada hari sebelumnya

10. Redelivery : proses antar ulang

11. BA (Bad Address) : alamat tujuan tidak lengkap/jelas, kurang RT, RW, kelurahan, nomor rumah, gang, dan sebagainya

12. MR (misroute) : salah antar, salah kirim, atau salah jalur, oleh JNE dikirim ke alamat yang salah.

13. Closed Once Delivery Attempt : rumah alamat penerima sedang kosong atau tutup pada saat kurir JNE datang melakukan proses pengiriman barang

14. AU to OPS : serah terima dari bagian Undelivery (bagian yang menangani kiriman yang bermasalah atau tak terkirim) ke bagian operasional JNE untuk dilakukan pengantaran ulang ke alamat tujuan yang lebih lengkap dan jelas

15. Hand Over sortir area : barang diserahkan ke bagian sortir/dalam proses penyortiran

16. Hand Over (nama agen) : artinya barang sedang di salah satu agen (proses pengiriman)

17. Hand Over HVS : artinya barang diserahkan ke bagian pengiriman barang berharga (HVS sendiri adalah singkatan High Value Shipment, artinya barang Agan dikategorikan sebagai barang berharga sehingga dilimpahkan ke pengiriman barang berharga itu). Barang yang dikategorikan HVS ini termasuk yang di atas dua satu  juta dan surat-surat berharga.

Nah itulah diatas beberapa status pengiriman dari pos indonesia & JNE
Seandainya dari uraian di atas ada kekeliruan atau masih ada yang   kurang mohon masukannya
Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Sumber Artikel : http://trisetiono79.blogspot.com/2014/07/arti-status-pengiriman-pos-indonesia.html#ixzz3Xzja5nA8

Saturday, April 18, 2015

ARTIKEL PUASA DI BULAN RAJAB

PUASA DI BULAN RAJAB

Puasa Rajab/Rejab/Rejeb terjadi pada bulan ke tujuh dari tanggalan hijriyah. Pada bulan rajab ini, umat muslim disunnahkan untuk berpuasa dalam mempersiapkan rohani untuk Ramadhan.
Rasulluah Saw juga mengajarkan kita untuk berdoa dalam menyambut bulan puasa. Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam terjadi pada 27 Rajab, di mana beliau menerima perintah salat lima waktu.
Berikut adalah doa-doa niat puasa rajab yang bisa anda gunakan:
‘Ubaidullah bin Umar dari Za`idah bin Abu Ar Ruqad dari Ziyad An Numairi dari Anas bin Malik, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau berdoa,

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺭَﺟَﺐٍ ﻭَﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ ﻭَﺑَﻠِّﻐْﻨَﺎ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ
“Allāhummaa bārik lanā fī Rajab-a wa Shaʻbān-a wa balligh-nā shahra Ramaḍān-a
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”.

( Hadis Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya (1/259), Ibnu Suniy dalam ’Amalul Yaum wal Lailah, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (3/1399), An Nawawi dalam Al Adzkar (245)

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﺟَﺐْ ﺳُﻨَّﺔً ﻟِﻠِﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta’ala”

ﺻُﻢْ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺤُﺮُﻡِ ﻭَﺍﺗْﺮُﻙْ
“Puasalah pada bulan-bulan Al Hurum (bulan Rajah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, -Penerj.) dan hentikanlah (beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali) .” HR. Abu Dawud no. 2428 dan didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif Abi Dawud)


Apakah ada hadits tentang keutamaan tertentu pada bulan Rajab?
Alhamdulillah

Pertama
Bulan Rajab adalah salah bulan Haram (suci) sebagaimana Firman Allah Ta’ala terkait dengannya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ  (سورة التوبة: 36)
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang  lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)

Bulan-bulan Haram adalah Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram.
Diriwayatkan oleh Bukhari, 4662 dan Muslim, 1679 dari Abu Bakrah radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا , مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ , ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ , وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya (ada) empat bulan Haram, tiga (bulan) berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharam serta Rajab Mudhar yang terdapat di antara (bulan) Jumadi Tsani dan Sya’ban.”

Bulan-bulan ini dinamakan bulan haram karena dua hal;
1.Karena pada bulan-bulan ini diharamkan berperang, kecuali musuh memulai (perang).
2.Sebagai penghormatan. Maksudnya jika ada perbuatan yang haram dilanggar, maka pada bulan-bulan ini bobotnya lebih berat dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.

Oleh karena itu, Allah Ta’ala memperingatkan agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan pada bulan-bulan ini, berdasarkan firmanNya:

“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” QS. At-Taubah: 36, meskipun melakukan kemaksiatan diharamkan dan dilarang pada bulan-bulan ini dan lainnya, akan tetapi pada bulan-bulan ini sangat diharamkan.

As-Sya’di rahimahullah berkata (dalam tafsirnya) pada hal. 373: “Firman Allah;

‘فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
" Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."

Ada kemungkinan dhamir (kata ganti pada ayat tersebut) kembali kepada dua belas bulan.
Dengan demikian, Allah menjelaskan bahwa bulan-bulan tersebut telah ditetapkan ketentuannya  bagi para hamba-Nya, agar mereka meramaikannya dengan ketaatan (kepadaNya) seraya bersyukur kepada Allah atas karunia yang Dia berikan kepadanya serta mengarahkannya untuk kebaikan para hamba dan agar tidak  melakukan perbuatan aniaya terhadap diri sendiri di dalamnya.

Ada kemungkinan dhamir (kata ganti pada ayat tersebut) kembali kepada empat bulan Haram. Ini berarati merupakan larangan khusus bagi mereka untuk berbuat zalim pada bulan-bulan itu, meskipun larangan berbuat zalim berlaku bagi setiap waktu.  Karena bobot keharamannya (di bulan haram) bertambah dan karena kezaliman pada (bulan-bulan haram) lebih berat dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.”

Kedua,
Adapun puasa pada bulan Rajab, tidak ada ketetapan dari hadits yang shahih tentang keutamaan puasa dengan cara khusus atau suatu puasa apapun. Maka, apa yang dilakukan sebagian orang dengan mengkhususkan beberapa hari di (bulan rajab) dengan berpuasa seraya meyakini keutamaannya dibandingkan dengan (bulan-bulan) lain, adalah tidak ada asalnya dalam agama.

Memang ada sabda dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam yang menunjukkan dianjurkan berpuasa di bulan-bulan Haram (dan Rajab termasuk bulan Haram), sebagaimana Beliau sallallahu alaihi wa sallam bersabada:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ  (رواه أبو داود ، رقم 2428 وضعفه الألباني في ضعيف أبي داود)
“Berpuasalah di (bulan-bulan) Haram dan tinggalkanlah.”  (HR. Abu Daud, 2428 dan dilemahkan  oleh  Al-Bany dalam kitab Dhaif Abu Daud)

Hadits ini –kalaupun shahih- menunjukkan dianjurkannya berpuasa pada bulan-bulan Haram. Maka, barangsiapa berpuasa di bulan Rajab ini, lalu dia juga berpuasa di bulan-bulan Haram lainnya, maka  hal itu tidak mengapa. Sedangkan jika dikhusukan berpuasa pada bulan Rajab, maka tidak (dibolehkan).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam ‘Majmu’ Fatawa, 25/290:
“Adapun  berpuasa di Bulan Rajab secara khusus, semua haditsnya adalah lemah, bahkan palsu. Sedikitpun tidak dijadikan landasan oleh para ulama. Dan juga bukan kategori hadits lemah yang dapat diriwayatkan dalam bab   amalan utama (fadha'ilul a'mal). Mayoritasnya adalah hadits-hadits palsu dan dusta. Terkait riwayat yang terdapat dalam Musnad dan (kitab hadits) lainnya dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, bahwa  beliau memerintahkan untuk berpuasa pada bulan-bulan Haram yaitu Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram, yang dimaksud adalah anjuran berpuasa pada empat bulan semunya, bukan khusus Rajab.”

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah kebohongan yang diada-adakan.” (Al-Manar Al-Munif, hal. 96)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam kitab Tabyinul Ujab, hal. 11:
“Tidak ada hadits shahih yang layak dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak juga dalam puasanya atau puasa tertentu , begitu juga (tidak ada) qiyamullail tertentu di dalamnya."

Syekh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata dalam kitab Fiqih Sunnah, 1/383:
“Puasa Rajab tidak ada keutamaan tambahan dibandingkan dengan (bulan-bulan) lainnya. Hanya saja ia termasuk bulan Haram. Tidak ada dalam sunnah yang shahih bahwa berpuasa mempunyai keutamaan khusus. Adapun (hadits) yang ada tentang hal itu, tidak dapat dijadikan hujjah.”

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang puasa dan qiyam pada malanya di hari kedua puluh tujuh di bulan Rajab, maka beliau menjawab:
”Puasa dan qiyam pada malam di hari kedua puluh tujuh di bulan Rajab  serta mengkhususkan untuk itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (Majmu  Fatawa Ibnu Utsaimin, 20/440)
Sumber : http://islamqa.info/id/75394


Keutamaan Puasa Bulan Rajab yang Bombastis
Soal:

Bulan rajab jatuh pada 30 April. Barang siapa puasa tanggal 1, maka seperti laksana puasa satu tahun. Barangsiapa puasa 7 hari, maka ditutup pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang puasa 8 hari, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Barangsiapa puasa 10 hari, akan dikabulkan segala permintaannya. Barangsiapa mengingatkan kepada orang lain tentang hal ini, seakan ibadah 80 tahun. Benarkah keterangan di atas?

Jawab:
Oleh: Badrul Tamam (http://www.voa-islam.com)

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Alhamdulillah, kita sudah berada di bulan rajab, satu dari 4 bulan haram. Sangat ditekankan untuk meningkatkan amal-amal shalih dan meninggalkan segala maksiat. [Baca: Mengkhususkan Puasa di Bulan Rajab].

Mengkhususkan Puasa di Bulan Rajab
Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan haram yang telah Allah sebutkan dalam firman-Nya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."  (QS. Al-Taubah: 36)

Maksud dari bulan haram itu adalah: Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Disebutkan dalam Shahihain, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat berkhutbah pada haji Wada' mengatakan,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Sesungguhnya zaman telah beredar sebagaimana yang ditentukan semenjak Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan diantaranya empat bulan haram; tiga bulan diantaranya berurutan, (keempat bulan haram itu adalah) Dzulqa’dah, Dzulhijjah Muharram dan Rajab bulan Mudhar yang berada diantara Jumada (Akhirah) dan Sya’ban." (HR. Bukhari no. 4662 dan Muslim no. 1679 dari hadits Abu Bakrah Radhiyallahu 'Anhu)

Disebut atau dinamakan dengan bulan haram disebabkan dua perkara: Pertama, karena diharamkan perang di dalamnya kecuali kalau musuh memulainya. Kedua, karena besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut sehingga maksiat yang dikerjakan di dalamnya dosanya lebih besar daripada bulan-bulan selainnya. Karena itu Allah melarang kita secara khusus dari melakukan kemaksiatan-kemaksiatan pada bulan-bulan tersebut. Allah berfirman,

فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."  (QS. Al-Taubah: 36) padahal melakukan kemaksiatan tetap diharamkan dan dilarang sepanjang pada bulan-bulan haram ini dan bulan-bulan selainnya, hanya saja pada bulan-bulan haram ini larangannya lebih kuat.

Imam al-Sa'di rahimahullah menjelasakan tentang maksud larangan berbuat zalim pada ayat di atas, bahwa dhamir (kata ganti) bisa bermakna kembali kepada 12 bulan yang disebutkan, yang maksudnya Allah Ta'ala menjelaskan bahwa Dia telah menjadikannya sebagai ketetapan bagi para hamba supaya mereka mengisinya dengan ketaatan, bersyukur kepada Allah atas kenikmatan-Nya dengan bulan-bulan tersebut, dan memanfaatkannya untuk memberikan kebaikan kepada umat manusia. Karena itu janganlah kalian menzalimi diri sendiri.

Bisa juga dhamir tersebut kembali kepada empat bulan haram, ini larangan khusus bagi mereka dari melakukan kezaliman di dalamnya yang disebutkan bersamaan dengan larangan berbuat zalim pada setiap saat/waktu. Ini untuk menunjukkan kehormatannya yang lebih dan kezaliman di dalamnya dosanya lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya. (Taisir al-Sa'di: 373)

Menghususkan Puasa Rajab

Adapun menghususkan puasa pada bulan Rajab, tidak ada hadits shahih yang menerangkan tentang keutamaan puasa dan anjurannya secara khusus. Karena itu pelaksanaan puasa Rajab selama beberapa hari secara khusus untuk mengistimewakannya dengan meyakini keutamannya yang lebih besar dibandingkan pada bulan-bulan selainnya adalah tidak dibenarkan dan tidak memiliki dasar kuat dalam syariat.

Memang terdapat hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menunjukkan anjuran berpuasa pada bulan-bulan haram (Rajab dan tiga bulan haram lainnya):

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

"Puasalah pada bulan-bulan Al Hurum (bulan Rajah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, -Penerj.) dan hentikanlah (beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali)." HR. Abu Dawud no. 2428 dan didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif Abi Dawud)

Hadits ini –jika shahih- menunjukkan anjuran berpuasa pada bulan haram. Maka siapa yang berpuasa pada bulan Rajab untuk menjalankan hadits tersebut maka ia juga harus berpuasa pada bulan-bulan haram selainnya, maka ini tidak apa-apa. Namun jika menghususkan pada bulan Rajab saja, maka tidak boleh. Wallahu a'lam.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Adapun puasa Rajab secara khusus, maka hadits-hadits (yang menerangkannya) semuanya dhaif (lemah), bahkan maudhu' (palsu). Tidak ada ulama yang bersandar kepada hadits-hadits tersebut. Ini tidak termasuk dhaif yang boleh diriwayatkan dalam bab fadhail (keutamaan-keutamaan amal), tapi secara umum termasuk hadits-hadits maudhu yang dipalsukan.  .  .

Terdapat di dalam al-Musnad (Imam Ahmad) dan selainnya, satu hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau memerintahkan berpuasa pada bulan-bulan haram: Rajab, DzulQa'dah, Dzulhijjah, Muharram. Maka ini tentang puasa pada empat bulan secara keseluruhan, tidak hanya menghususkan Rajab." (Diringkaskan dari Majmu' Fatawanya: 25/290)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:" Semua hadits yang menyebutkan tentang keutamaan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya adalah hadits dusta yang diada-adakan (dipalsukan)." (Lihat al-Manar al-Munif, hal. 96)

Ibnul Hajar berkata dalam Tabyin al-'Ajab bimaa Warada fii Fadhli Rajab hal. 11: "Tidak terdapat dalil shahih yang layak dijadikan hujah tentang keutamaan bulan Rajab dan tentang puasanya, tentang puasa khusus padanya, dan qiyamullail (shalat malam) khusus di dalamnya."

Sayyid Sabiq rahimahullah dalam Fiqih Sunnah 1/383 mengatakan: "Dan berpuasa Rajab, tidak ada keutamaan yang lebih atas bulan-bulan selainnya, hanya ia termasuk bulan haram. Tidak terdapat keterangan dalam sunnah yang shahih bahwa Puasa tersebut (Rajab) memiliki keistimewaan. Dan hadits yang menerangkan hal itu tidak layak dijadikan argumentasi."

Syaikh Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang puasa tanggal 27 Rajab dan shalat malam padanya. Beliau menjawab: "Puasa pada hari ke 27 dari bulan Rajab dan shalat pada malam harinya dengan menghususkan hal itu adalah perkara bid'ah, dan setiap perkara bid'ah (dalam ibadah,-pent) adalah sesat." (Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin: 20/440)

Dalam Fatwa beliau yang lainnya, “Tidak ada keutamaan khusus yang dimiliki oleh bulan Rajab dibandingkan dengan bulan-bulan haram lainnya, tidak dikhususkan umrah, puasa, shalat, membaca Al-Qur'an bahkan dia sama saja dengan bulan haram lainnya. Seluruh hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan shalat atau puasa padanya maka derajatnya lemah yang tidak boleh dibangun di atasnya hukum syar’i”

Namun bukan berarti berpuasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, tiga hari setiap bulan, Puasa Dawud, atau puasa mutlak pada bulan Rajab tidak diperbolehkan. Ibnu Shalah rahimahullah berkata, “Tidak ada hadits shahih yang melarang atau menganjurkan secara khusus berpuasa di bulan Rajab maka hukumnya sama saja dengan bulan lainnya yaitu anjuran berpuasa secara umum."

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Tidak ada larangan demikian pula anjuran secara khusus untuk berpuasa di bulan Rajab akan tetapi secara umum hukum asal puasa adalah dianjurkan." Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Penanya yang dirahmati Allah, riwayat-riwayat menerangkan keutamaan puasa Rajab yang bombastis sangat banyak. Namun secara umum, tidak ada dalil shahih tentang puasa khusus padanya -seperti para tanggul 1, 3, 7, dan seterusnya- untuk mengistimewakan bulan ini dengan meyakini keutamannya yang lebih besar dibandingkan pada bulan-bulan selainnya.

Memang terdapat hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menunjukkan anjuran berpuasa pada bulan-bulan haram (Rajab dan tiga bulan haram lainnya):

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

"Puasalah pada bulan-bulan Al Hurum (bulan Rajah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, -Penerj.) dan hentikanlah (beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali)." HR. Abu Dawud no. 2428 dan didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif Abi Dawud)

Hadits ini –jikapun shahih- menunjukkan anjuran berpuasa pada bulan haram. Maka siapa yang berpuasa pada bulan Rajab untuk menjalankan hadits tersebut maka ia juga harus berpuasa pada bulan-bulan haram selainnya, maka ini tidak apa-apa. Namun jika menghususkan pada bulan Rajab saja, maka tidak boleh. Wallahu a'lam.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Adapun puasa Rajab secara khusus, maka hadits-hadits (yang menerangkannya) semuanya dhaif (lemah), bahkan maudhu' (palsu). Tidak ada ulama yang bersandar kepada hadits-hadits tersebut. Ini tidak termasuk dhaif yang boleh diriwayatkan dalam bab fadhail (keutamaan-keutamaan amal), tapi secara umum termasuk hadits-hadits maudhu yang dipalsukan.  .  .

Terdapat di dalam al-Musnad (Imam Ahmad) dan selainnya, satu hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau memerintahkan berpuasa pada bulan-bulan haram: Rajab, DzulQa'dah, Dzulhijjah, Muharram. Maka ini tentang puasa pada empat bulan secara keseluruhan, tidak hanya menghususkan Rajab." (Diringkaskan dari Majmu' Fatawanya: 25/290)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Semua hadits yang menyebutkan tentang keutamaan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya adalah hadits dusta yang diada-adakan (dipalsukan)." (Lihat al-Manar al-Munif, hal. 96)

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, "Adapun puasa, tidak ada keterangan yang sah dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya tentang keutamaan puasa khusus pada bulan Rajab." (Lathaif al-Ma'arif: 228)

Ibnul Hajar rahimahullah berkata dalam Tabyin al-'Ajab Bimaa Warada fii Fadhli Rajab hal. 11: "Tidak terdapat dalil shahih yang layak dijadikan hujah tentang keutamaan bulan Rajab dan tentang puasanya, tentang puasa khusus padanya, dan qiyamullail (shalat malam) khusus di dalamnya."

Sayyid Sabiq rahimahullah dalam Fiqih Sunnah 1/383 mengatakan: "Dan berpuasa Rajab, tidak ada keutamaan yang lebih atas bulan-bulan selainnya, hanya ia termasuk bulan haram. Tidak terdapat keterangan dalam sunnah yang shahih bahwa Puasa tersebut (Rajab) memiliki keistimewaan. Dan hadits yang menerangkan hal itu tidak layak dijadikan argumentasi."

Syaikh Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang puasa tanggal 27 Rajab dan shalat malam padanya. Beliau menjawab: "Puasa pada hari ke 27 dari bulan Rajab dan shalat pada malam harinya dengan menghususkan hal itu adalah perkara bid'ah, dan setiap perkara bid'ah (dalam ibadah,-pent) adalah sesat." (Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin: 20/440)

Dalam Fatwa beliau yang lainnya, “Tidak ada keutamaan khusus yang dimiliki oleh bulan Rajab dibandingkan dengan bulan-bulan haram lainnya, tidak dikhususkan umrah, puasa, shalat, membaca Al-Qur'an bahkan dia sama saja dengan bulan haram lainnya. Seluruh hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan shalat atau puasa padanya maka derajatnya lemah yang tidak boleh dibangun di atasnya hukum syar’i.”

Namun bukan berarti berpuasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, tiga hari setiap bulan, Puasa Dawud, atau puasa mutlak pada bulan Rajab tidak diperbolehkan. Puasa-puasa tersebut tetap disyariatkan pada bulan Rajab. Puasa-puasa sunnah ini di bulan Rajab sama seperti pada bulan lainnya, yakti tetap disunnahkan

Ibnu Shalah rahimahullah berkata, “Tidak ada hadits shahih yang melarang atau menganjurkan secara khusus berpuasa di bulan Rajab maka hukumnya sama saja dengan bulan lainnya yaitu anjuran berpuasa secara umum."

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Tidak ada larangan demikian pula anjuran secara khusus untuk berpuasa di bulan Rajab akan tetapi secara umum hukum asal puasa adalah dianjurkan." Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]



Sumber : http://www.voa-islam.com/read/konsultasi-agama/2014/04/30/30119/keutamaan-puasa-bulan-rajab-yang-bombastis/ 

Keanehan yang Dibuat-buat Pada Bulan Rajab
Oleh: Badrul Tamam
Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulullah, penutup para nabi dan Rasul, beserta keluarga dan para sahabatnya. . .
Kaum muslimin mengetahui bahwa bulan Rajab termasuk salah satu dari bulan-bulan haran yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. Al-Taubah: 36)
Dan disebutkan dalam Shahihain, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat berkhutbah pada haji Wada' mengatakan,
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya zaman telah beredar sebagaimana yang ditentukan semenjak Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan diantaranya empat bulan haram; tiga bulan diantaranya berurutan, (keempat bulan haram itu adalah) Dzulqa’dah, Dzulhijjah Muharram dan Rajab bulan Mudhar yang berada diantara Jumada (Akhirah) dan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kenapa dinamakan bulan haram?
Para ulama berselisih pendapat mengenai sebab penamaan bulan haram ini. Sebagian mereka mengatakan, dinamakan bulan haram dikarenakan besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut serta besarnya akibat dari dosa yang dilakukan padanya. Ibnu Abi Thalhah dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhu mengatakan, "Allah menghusukan empat bulan yang Dia jadikan sebagai bulan-bulan haram, mengagungkan kehormatannya, menjadikan dosa yang dikerjakan di dalamnya jauh lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal shaleh dan pahala (di bulan tersebut) juga lebih besar."
Sebagian pendapat yang lain mengatakan, karena diharamkan perang di dalamnya. Dan tentang larangan berperang pada bulan ini sudah menjadi kebiasaan orang-orang jahiliyyah sejak dahulu, bahkan sejak masa Nabi Ibrahim 'alaihis salam.
. . dinamakan bulan haram dikarenakan besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut serta besarnya akibat dari dosa yang dilakukan padanya.
Kenapa dinamakan bulan Rajab?
Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, dinamakan bulan Rajab karena dia diagungkan atau dihormati. Jika dikatakan rajaba fulanun maulaahu (Si fulan menghormati tuannya). Kaum jahiliyah sejak dahulu telah mengagungkan dan menghormati bulan ini.
Sebagian ulama, sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Lathaif Al Ma’arif, bahwa bulan Rajab memiliki sekitar 14 nama dan sebagian lagi menyebut hingga 17 nama. Di antaranya adalah Rajab (mulia, terhormat, agung), Rajab Mudhar (sangat, lebih kemuliaan dan keharamannya), Munshil Asnah (melepas anak penah), Al-Ashamm (tuli), Al-Ashabb (mengena, mendapatkan), Munfis (yang indah dan bagus), Muthahhir (mensucikan, membersihkan), Ma'la (tempat tinggi), Muqim (berdiam diri), Haram (lemah tua), Muqasyqisy (terpelihara), Mubri' (bebas, lepas), Fard (menyendiri), sebagaimana sebagian yang lain menyebutnya sebagai Syahrullah (bulan Allah).
Kata rajab juga memiliki beberapa bentuk jama', di antaranya Arjaab, Rajabaanaat, Arjabah, Araajib dan Rajaabii, sebagaimana yang disebutkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar yang menukil penjelasan dari Ibnu Dihyah (Lihat Muqaddimah Tabyiin Al ‘Ajab)
 . . dinamakan bulan Rajab karena dia diagungkan atau dihormati.
Pengagungan orang jahiliyah terhadap bulan Rajab
Sejak dahulu, bangsa jahiliyah telah mengagungkan bulan Rajab ini, khususnya kabilah Mudharr. Karenanya disebutkan dalam hadits رَجَبُ مُضَرَ (rajab Mudharr). Ibnul Atsir dalam al-Nihayah, berkata: "Diidhafahkannya Rajab kepada Mudharr, karena mereka sangat-sangat mengagungkannya (bulan Rajab) yang berbeda dengan lainnya. Seolah-olah mereka semata yang mengistimewakannya."
Sejak dahulu pula, masyarakat jahiliyah telah mengharamkan perang pada bulan itu sehingga mereka menamakan perang yang terjadi pada bulan-bulan tersebut dengan Harbul Fujjar (perangnya orang-orang jahat), mereka bersama-sama melakukan doa pada hari kesepuluh dari bulan itu untuk mendoakan keburukan bagi orang dzalim, dan doa mereka dikabulkan.
"Sesungguhnya Allah membuat hal itu bagi mereka untuk mengekang sebagian mereka dari yang lain. Dan sungguh Allah menjadikan hari kiamat sebagai hari yang dijanjikan bagi mereka, sedangkan hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit," kata Umar bin Khathab radliyallahu 'anhu.
Mereka dahulu juga biasa menyembelih binatang sembelihan yang dinamakan Al-Athirah, yaitu kambing yang disembelih sebagai persembahan bagi berhala-berhala mereka, sedangkan darahnya dituangkan di atas kepala berhala itu. Lalu Islam membatalkan perbuatan itu berdasarkan riwayat Shahihain, "Tidak ada Fara' (anak pertama dari unta atau kambing yang disembelih sebagai persembahan bagi berhala) dan 'Athirah (hewan yang disembelih pada sepuluh hari pertama dari bulan Rajab sebagai persembahan bagi berhala, juga dikenal dengan Rajabiyah)."
Sebagian ulama salaf berkata, "Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyirami tanaman, sedangkan bulan Ramadlan adalah bulan memetik/memanen."
Diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Imam dan Al-Da'awat al-Kabiir, dari Anas bin Malik berkata, "Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, Allahumma Baariklanaa Fii Rajaba wa Sa'baana wa Ballighnaa Ramadhaan (Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikan kami pada bulan Ramadlan)." Namun sayang hadits ini lemah sehingga tidak bisa diamalkan.
"Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyirami tanaman, sedangkan bulan Ramadlan adalah bulan memetik/memanen."
Bid'ah mungkar di bulan Rajab
Banyak orang yang membuat hal-hal baru (amal-amal bid'ah) dalam pada Rajab. Padahal Allah tidak pernah menurunkan tuntunan tentangnya, sementara para ulama telah memperingatkan, sebagaimana yang dilakukan Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Al-Syaathibi, Ibnu Rajab al-Hambali, al-Thurthusi, Ibnul Hajar, Syaikh Ali Mahfudz, Syaikh Ibnu Bazz, Syaikh Utsaimin, Syaikh Al-Fauzan, Syaikh Al-Albani dan lainnya rahmatullah 'alihim 'ajmain.
Berikut ini kami sebutkan beberapa kebid'ahan yang marak terjadi pada bulan Rajab. Kami menyebutkan ini tidak lain agar kita mengenalnya dan tidak tertipu olehnya, sebagaimana ungkapan syair, "Aku mengetahui keburukan bukan untuk mengamalkannya, tapi untuk menjauhinya. Siapa yang tidak mengetahui keburukan bisa dipastikan akan terjerumus ke dalamnya."
1. Shalat Alfiyah, yaitu shalat 100 rakaat dengan membaca surat Al-Ikhlash sebanyak 10 kali pada setiap rakaat, jadi jumlah surat Al-Ikhlash yang dibaca sebanyak seribu rakaat. Shalat ini dikerjakan pada hari pertama dari bulan Rajab dan pada pertengahan Sya'ban (nisfu Sya'ban).
2. Shalat Umi Dawud, yaitu shalat yang dilaksanakan pada pertengahan Rajab (nisfu Rajab), sebagaimana yang disebutkan Syaikhul Islam dalam Al-Iqtidha' hal. 293.
3. Shalat Raghaib (terkadang disebut dengan shalat Itsna 'Asyariyah), yaitu shalat malam Jum'at pertama dari bulan Rajab sesudah Isya'. Jumlah rakaanya dua belas. Pada setiap rakaat dibaca surat Al-Fatihah sekali, Surat al-Qadar tiga kali, dan surat Al-Ikhlas dua belas kali. Setiap dua rakaat ada salam. Shalat  ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya. Shalat ini dikenal setelah tahun abad keempat Hijriyah. Ibnu Rajab berkata dalam Lathaif al-Ma'arif (hal. 140), "Adapun shalat, tidak dibenarkan adanya shalat khusus yang dikerjakan pada bulan Rajab. Sedangkan hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib pada malam Jum'at pertama dari bulan rajab adalah hadits dusta, batil, dan tidak sah."
". . . . Sedangkan hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib pada malam Jum'at pertama dari bulan rajab adalah hadits dusta, batil, dan tidak sah." Ibnu Rajab
4. Puasa sunnah pada bulan rajab. Tidak ada hadits shahih marfu’ yang mengkhususkan puasa sunnah di bulan Rajab, baik pada hari pertama, kedua, ketiga, ketujuh, atau pada keseluruhannya. Sedangkan hadits-hadits yang menunjukkan adanya puasa model di atas, statusnya maudhu' (palsu). Di antaranya, hadits yang menyebutkan: "Siapa yang puasa tiga hari pada bulan Haram, yaitu hari Kamis, Jum'at, dan Sabtu, maka Allah akan mencatat baginya pahala ibadah 700 tahun," dan dalam riwayat lain, "60 tahun". Hadits lainnya, "Puasa hari pertama dari bulan Rajab merupakan kafarat (penghapus dosa) untuk tiga tahun, pada hari kedua sebagai kafarat untuk dua tahun, lalu pada setiap harinya untuk kafarat selama satu bulan." Hadits yang lain yangtidak kalah masyhur, "Rajab adalah syahrullah (bulan Allah), Sya'ban adalah bulanku (Nabi Muhammad), dan Ramdlan adalah bulan umatku." Semua riwayat ini adalah palsu dan dusta.
Sedangkan mengisi bulan Rajab dengan puasa sebulan penuh telah diingkari oleh para ulama. Beberapa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diantaranya Aisyah, Umar bin Khaththab, Abu Bakrah, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiyallahu 'anhum jami’an telah mengingkari orang yang berpuasa penuh di bulan Rajab atau mengkhususkan puasa di bulan Rajab.
Ibnu Rajab berkata, "Adapun puasa, tidak ada keterangan yang sah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya tentang keutamaan puasa khusus pada bulan Rajab."
Diriwayatkan dari Umar bin Khathab radliyallahu 'anhu, bahwa beliau pernah memaksa seseorang untuk membatalkan puasa Rajab dan berkata, "Apa itu (puasa) Rajab? Sesungguhnya Rajab diagungkan oleh orang Jahiliyah, maka ketika datang Islam hal itu ditinggalkan."
Ibnul Hajar berkata dalam Tabyin al-'Ajab bimaa Warada fii Fadhli Rajab : "Tidak terdapat dalil shahih yang layak dijadikan hujah tentang keutamaan bulan Rajab dan tentang puasanya, tentang puasa khusus padanya, dan qiyamullail (shalat malam) khusus di dalamnya." 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata tentang hadits-hadits keutamaan berpuasa dan shalat khusus di bulan Rajab, “Seluruhnya dusta menurut kesepakatan para ulama.”
Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, “Tidak ada keutamaan khusus yang dimiliki oleh bulan Rajab dibandingkan dengan bulan-bulan haram lainnya, tidak dikhususkan umrah, puasa, shalat, membaca Al-Qur'an bahkan dia sama saja dengan bulan haram lainnya. Seluruh hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan shalat atau puasa padanya maka derajatnya lemah yang tidak boleh dibangun di atasnya hukum syar’i”
Tidak ada hadits shahih marfu’ yang mengkhususkan puasa sunnah di bulan Rajab, baik pada hari pertama, kedua, ketiga, ketujuh, atau pada keseluruhannya.
Namun bukan berarti berpuasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, tiga hari setiap bulan, Puasa Dawud, atau puasa mutlak pada bulan Rajab tidak diperbolehkan. Ibnu Shalah rahimahullah berkata, “Tidak ada hadits shahih yang melarang atau menganjurkan secara khusus berpuasa di bulan Rajab maka hukumnya sama saja dengan bulan lainnya yaitu anjuran berpuasa secara umum."
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Tidak ada larangan demikian pula anjuran secara khusus untuk berpuasa di bulan Rajab akan tetapi secara umum hukum asal puasa adalah dianjurkan."
5. Berziarah ke kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan ini. Menziarahi kuburan dan Masjid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disyariatkan sepanjang tahun, sebagaimana amal-amal taqarrub dan ketaatan lainya. Tetapi, menghususkan pada bulan ini termasuk bid'ah yang tidak memiliki landasan dalil. Menghususkan waktu ibadah yang tidak pernah Allah dan Rasul-Nya khususkan waktunya, maka termasuk bid'ah yang haram. Maka perhatikanlah hal ini. Dan sesungguhnya Syaikh Al-Albani dalam Ahkam al-Janaiz wa Bida'uha (Hukum-hukum seputar penyelenggaraan jenazah dan kebid'ahan-lebid'ahannya) telah menyebutkan keterangan ini dengan gamblang.
Menghususkan ziarah kubur ke makam Nabi pada bulan ini termasuk bid'ah yang tidak memiliki landasan dalil.
6. Memperingati Isra'-Mi'raj pada malam ke dua puluh tujuhnya, membaca kisah Mi'raj Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengadakan makan-makan dan pesta-pesta. Ini termasuk bid'ah yang munkar. Biasanya mereka membaca kisah Mi'raj yang dinisbatkan kepada Ibnu 'Abbas, padahal semuanya dusta dan menyesatkan.
Perayaan ini tidak boleh dikerjakan berdasarkan pertimbangan berikut ini:
Para ahli ilmu berselisih pendapat tentang penentuan tanggal terjadinya peristiwa besar ini. Tidak ada dalil shahih yang menentukan malam tersebut, begitu juga bulannya. Dan setiap hadits yang menentukan waktu terjadinya malam tersebut adalah hadits lemah menurut para ulama hadits.
- Bahkan sekiranya ada dalil shahih yang menentukan kapan terjadinya Isra’-Mi’raj maka tidak boleh bagi kaum muslimin mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah tertentu yang tidak pernah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
- Pada malam perayaan tersebut, biasanya, terjadi perkara-perkara yang munkar. Sebagian ulama berkata, "Banyak orang terjerumus ke dalam kemungkaran dengan perayaan yang mereka lakukan pada malam tersebut. Mereka membuat-buat banyak kebid'ahan di dalamnya, seperti berkumpul di masjid dengan menyalakan lilin dan lampu di dalamnya."
Dan setiap hadits yang menentukan malam terjadinya Isra'-Mi'raj adalah hadits lemah menurut para ulama hadits.
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Bazz
Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata, "Malam ini, yaitu malam Isra'-Mi'raj, tidak ada hadits shahih yang menentukan pasti (waktunya), apakah di bulan Rajab atau selainnya. Dan setiap riwayat yang menentukan waktu terjadinya malam tersebut adalah lemah menurut para ulama hadits.
Dan tentang hikmah Ilahiyyah dengan tidak diketahuinya waktu dan pada malam keberapa secara pasti telah disebutkan oleh Syaikh sebagai berikut: "Dan dilupakannya manusia akan waktu terjadinya merupakan hikmah besar yang dikehendaki oleh Allah 'Azza wa Jalla. Bahkan sekiranya ada dalil shahih yang menentukan kapan terjadinya Isra’-Mi’raj maka tidak boleh bagi kaum muslimin mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah tertentu merayakannya. Sebabnya, karena dan tidak boleh pula mereka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum tidak pernah merayakannya dan tidak pula mengkhususkan malam tersebut dengan sesuatu kegiatan.
Seandainya perayaan tersebut disyari'atkan tentu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskannya kepada ummatnya, baik dengan perkataan ataupun dengan perbuatan. Seandainya hal itu pernah dilakukan pasti sudah diketahui dan dikenal, dan tentu para sahabat akan menukilkan kepada kita karena mereka telah menukil segala sesuatu yang bersumber dari Nabi mereka shallallahu 'alaihi wasallam, segala sesuatu yang dibutuhkan oleh ummat ini. Mereka tidak pernah lalai menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan Ad-Dien, bahkan mereka adalah orang-orang yang bersegera kepada setiap kebaikan. Maka seandainya perayaan peringatan pada malam tersebut disyari'atkan tentu mereka orang yang paling pertama melakukannya. . . " Sampai akhir ucapan beliau.
Seandainya perayaan tersebut disyari'atkan tentu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskannya kepada ummatnya, . .
Hudzaifah radliyallah 'anhu berkata, "Setiap ibadah yang tidak dilakukan oleh para sahabat Rasulullah maka jangan kamu beribadah dengannya."
Said bin Jubair rahimahullah juga telah mengatakan, "Apa yang tidak dikenal oleh ahli Badar bukanlah bagian dari Ad Dien."
Ringkasnya, bahwa bid'ah yang bentuknya mengada-adakan amal baru dalam Islam dan merubah ajarannya, adalah belenggu dan beban yang menghabiskan waktu dan biaya serta membuat capek saja. Tidak ada pahala yang dipanen dan kebaikan yang dipetik. Bahkan termasuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya karena mengamalkan ibadah yang tidak diizinkan oleh Allah dan tidak dicontohkan oleh Rasul-Nya. Ini merupakan bentuk menyalahi keduanya. Maka benar sebuah ungkapan, "Kebaikan terletak pada itiiba' (mengikuti) orang-orang terdahulu dan keburukan adalah terletak pada kebid'ahan yang dibuat oleh generasi belakangan."
Amal bid'ah adalah belenggu dan beban yang menghabiskan waktu dan biaya serta membuat capek saja. Tidak ada pahala yang dipanen dan kebaikan yang dipetik.
Semoga Allah melimpahkan kepada kita keikhlasan dalam beribadah kepada-Nya, ittiba' (mengikuti tuntunan) sunnah Nbai-Nya dan meninggal di atasnya. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada Rasul dan Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Wallahu a'lam. .
Sumber : //www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2011/06/03/15110/keanehan-yang-dibuatbuat-pada-bulan-rajab/;#sthash.YUuTw3ES.dpuf

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...