AYAT SUCI AL-QUR’AN PEMBINASA JIN | KESURUPAN
Ayat-ayat pembinasa jin adalah :
1. Surat Al-Fatihah [1:1-7]
2. Ayat Kursi [2:255]
3. Al-Baqarah [2:137]
4. Ali Imran [3:181]
5. An-Nisa [4:14]
6. Al-An'am [6:93]
7. Al-A'raf [7:117-120]
8. Al-Anfal [8:12-14]
|
9. Al-Anfal [8:17]
10. Al-Anfal [8:50]
11. At-taubah [9:26, 35]
12. Yunus [10:88]
13. Huud [11:56,67,82-83]
14. An-Nahl [16:1]
15. Al-Israa' [17:18,81]
16. Thaahaa [20:97]
|
17. Al-Anbiyaa’ [21:11-15]
18. Saba’ [34:48-54]
19. Adz-Dzariyaat [51:10-14]
20. Al-Qamar [54:19-21]
21. Al-Haaqqah [69:1-8]
22. An-Nazi'at [79:1-7, 35]
23. Al-Buruj [85:10]
24. Al-'Alaq [96:15-18]
|
Terjemahan (Quran In Word Ver 1.0.0 Created by Mohamad
Taufiq)
1. Surat Al-Fatihah [1:1-7]
|
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta
alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan
Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau
beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat.[9]
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah
Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai
dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya.
Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan
sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang
memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya,
sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa
bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada
makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah
Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka
memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain
halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap
nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah
Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati
yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain
untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan
rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri
dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam
tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua
alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan
mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan
mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang
diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik
maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab,
yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat:
kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran
Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil
dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata
hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan
ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9] yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai
dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
|
2. Ayat Kursi [2:255]
|
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa
yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
besar.
[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian
Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan
kekuasaan-Nya.
|
3. Al-Baqarah [2:137]
|
137. Maka jika mereka beriman kepada apa yang
kamu Telah beriman kepadanya, sungguh mereka Telah mendapat petunjuk; dan
jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan
kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
|
4. Ali Imran [3:181]
|
181. Sesungguhnya Allah Telah mendengar perkatan
orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami
kaya". kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka
membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan kami akan mengatakan (kepada
mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar".
|
5. An-Nisa [4:14]
|
14. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan
rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya
ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan.
|
6. Al-An'am [6:93]
|
93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah
diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun
kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa
yang diturunkan Allah." alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah
nyawamu" di hari Ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan,
Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (Perkataan) yang tidak benar dan
(karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
|
7. Al-A'raf [7:117-120]
|
117. Dan kami wahyukan kepada Musa:
"Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu
menelan apa yang mereka sulapkan.
118. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah
yang selalu mereka kerjakan.
119. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah
mereka orang-orang yang hina.
120. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta
meniarapkan diri dengan bersujud[554].
[554] mereka terus bersujud kepada Allah Karena
meyakini kebenaran seruan nabi Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir sebagai yang
mereka duga semula.
|
8. Al-Anfal [8:12-14]
|
12. (ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan
kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, Maka teguhkan
(pendirian) orang-orang yang Telah beriman". kelak akan Aku jatuhkan
rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, Maka penggallah kepala mereka
dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka[599].
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah Karena
Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang
Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.
14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan
atasmu), Maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang
kafir itu ada (lagi) azab neraka.
[599] Maksudnya: ujung jari disini ialah anggota
tangan dan kaki.
|
9. Al-Anfal [8:17]
|
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang
membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu
yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah
berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan
kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
|
10. Al-Anfal [8:50]
|
50. Kalau kamu melihat ketika para malaikat
mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
(dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar",
(tentulah kamu akan merasa ngeri).
|
11. At-taubah [9:26, 35]
|
26. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada
RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala
tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada
orang- orang yang kafir, dan Demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang
kafir.
35. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam
neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu."
|
12. Yunus [10:88]
|
88. Musa berkata: "Ya Tuhan kami,
Sesungguhnya Engkau Telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya
perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan kami - akibatnya
mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah
harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, Maka mereka tidak beriman
hingga mereka melihat siksaan yang pedih."
|
13. Huud [11:56,67,82-83]
|
56. Sesungguhnya Aku bertawakkal kepada Allah
Tuhanku dan Tuhanmu. tidak ada suatu binatang melatapun[723] melainkan
Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya[724]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan
yang lurus[725]."
[723] yang dimaksud binatang melata di sini ialah
segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[724] Maksudnya: mengusainya sepenuhnya.
[725] Maksudnya: Allah selalu berbuat adil.
67. Dan satu suara keras yang mengguntur
menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di
rumahnya,
82. Maka tatkala datang azab kami, kami jadikan
negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan kami hujani
mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
83. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan
itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim[733].
[733] yakni orang-orang zalim itu Karena
kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian
mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh
dari negeri Mekah.
|
14. An-Nahl [16:1]
|
1. Telah pasti datangnya ketetapan Allah[818]
Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah
dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
[818] ketetapan Allah di sini ialah hari kiamat
yang Telah diancamkan kepada orang-orang musyrikin.
|
15. Al-Israa' [17:18,81]
|
18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang
(duniawi), Maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki
bagi orang yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya neraka jahannam; ia
akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
81. Dan Katakanlah: "Yang benar Telah
datang dan yang batil Telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah
sesuatu yang pasti lenyap.
|
16. Thaahaa [20:97]
|
97. Berkata Musa: "Pergilah kamu, Maka
Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia Ini (hanya dapat) mengatakan:
"Janganlah menyentuh (aku)"[941]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman
(di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan Lihatlah
Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya,
Kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu
yang berserakan).
[941] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil
sendiri sebagai hukuman di dunia. dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan
ditempatkan di didalam neraka.
|
17. Al-Anbiyaa’ [21:11-15]
|
11. Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang
zalim yang teIah kami binasakan, dan kami adakan sesudah mereka itu kaum yang
lain (sebagai penggantinya).
12. Maka tatkala mereka merasakan azab kami,
tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa;
kembalilah kamu kepada nikmat yang Telah kamu rasakan dan kepada
tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya[953].
14. Mereka berkata: "Aduhai, celaka kami,
Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim".
15. Maka tetaplah demikian keluhan mereka,
sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang Telah dituai, yang tidak
dapat hidup lagi.
[953] Maksudnya: orang yang zalim itu di waktu
merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan
kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan
menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang akan dihadapkan kepada mereka.
|
18. Saba’ [34:48-54]
|
48. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku
mewahyukan kebenaran. dia Maha mengetahui segala yang ghaib".
49. Katakanlah: "Kebenaran Telah datang
dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan
mengulangi[1246]".
50. Katakanlah: "Jika Aku sesat Maka
Sesungguhnya Aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika Aku
mendapat petunjuk Maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku
kepadaku. Sesungguhnya dia Maha mendengar lagi Maha Dekat".
51. Dan (alangkah hebatnya) Jikalau kamu
melihat ketika mereka (orang-orang kafir) terperanjat ketakutan (pada hari
kiamat); Maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari
tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka),
52. Dan (di waktu itu) mereka berkata:
"Kami beriman kepada Allah", bagaimanakah mereka dapat mencapai
(keimanan) dari tempat yang jauh itu[1247].
53. Dan Sesungguhnya mereka Telah mengingkari
Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat
yang jauh.
54. Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang
mereka ingini[1248] sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang
serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia)
dalam keraguan yang mendalam.
[1246] maksudnya ialah apabila kebenaran sudah
datang Maka kebatilan akan hancur binasa dan tidak dapat berbuat sesuatu
untuk melawan dan meruntuhkan kebenaran itu.
[1247] maksudnya setelah mereka melihat bagaimana
dasyatnya azab pada hari kiamat itu Maka mereka baru mau beriman kepada Allah
dan Rasul- nya padahal tempat beriman itu sudah jauh yaitu di dunia.
[1248] yang mereka ingini itu ialah beriman kepada
Allah atau kembali ke dunia untuk bertaubat.
|
19. Adz-Dzariyaat [51:10-14]
|
10. Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,
11. (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam
kebodohan yang lalai,
12. Mereka bertanya: "Bilakah hari
pembalasan itu?"
13. (hari pembalasan itu) ialah pada hari
ketika mereka diazab di atas api neraka.
14. (Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah
azabmu itu. inilah azab yang dulu kamu minta untuk disegerakan."
|
20. Al-Qamar [54:19-21]
|
19. Sesungguhnya kami Telah menghembuskan
kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus,
20. Yang menggelimpangkan manusia seakan-akan
mereka pokok korma yang tumbang.
21. Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan
ancaman-ancaman-Ku.
|
21. Al-Haaqqah [69:1-8]
|
1. Hari kiamat[1501],
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Kaum Tsamud dan 'Aad Telah mendustakan hari
kiamat[1502].
5.
Adapun kaum Tsamud, Maka mereka Telah dibinasakan dengan kejadian yang luar
biasa[1503].
6.
Adapun kaum 'Aad Maka mereka Telah dibinasakan dengan angin yang sangat
dingin lagi amat kencang,
7.
Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan
hari terus menerus; Maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati
bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang Telah kosong
(lapuk).
8. Maka kamu tidak melihat seorangpun yang
tinggal di antara mereka[1504].
[1501] Al Haaqaah menurut bahasa berarti yang
pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al Haaqqah Karena dia pasti terjadi.
[1502] Al Qaari'ah menurut bahasa berarti yang
menggentarkan hati, hari kiamat dinamakan Al Qaari'ah Karena dia
menggentarkan hati.
[1503] yang dimaksud dengan kejadian luar biasa
itu ialah petir yang amat keras yang menyebabkan suara yang mengguntur yang
dapat menghancurkan.
[1504] Maksudnya: mereka habis dihancurkan sama
sekali dan tidak punya keturunan.
|
22. An-Nazi'at [79:1-7, 35]
|
1. Demi (Malaikat-malaikat) yang mencabut
(nyawa) dengan keras,
2. Dan (Malaikat-malaikat) yang mencabut
(nyawa) dengan lemah-lembut,
3. Dan (Malaikat-malaikat) yang turun dari
langit dengan cepat,
4. Dan (Malaikat-malaikat) yang mendahului
dengan kencang,
5. Dan (Malaikat-malaikat) yang mengatur
urusan (dunia)[1550].
6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada
hari ketika tiupan pertama menggoncang Alam,
7. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan
kedua.
[1550] dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan
malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan
dibangkitkan pada hari kiamat. sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa
dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
35. Pada hari (ketika) manusia teringat akan
apa yang Telah dikerjakannya,
|
23. Al-Buruj [85:10]
|
10. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan
cobaan[1568] kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan Kemudian
mereka tidak bertaubat, Maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab
(neraka) yang membakar.
[1568] yang dimaksud dengan mendatangkan cobaan
ialah, seperti menyiksa, mendatangkan bencana, membunuh dan sebagainya.
|
24. Al-'Alaq [96:15-18]
|
15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti
(berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya[1591],
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan
lagi durhaka.
17. Maka Biarlah dia memanggil golongannya
(untuk menolongnya),
18. Kelak kami akan memanggil malaikat
Zabaniyah[1592],
[1591] Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka
dengan menarik kepalanya.
[1592] Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang menyiksa
orang-orang yang berdosa di dalam neraka.
|
Pergunakanlah
ayat-ayat pembinasa jin ini sebijaksana mungkin, dan ayat-ayat ini tidak
digunakan untuk setiap kasus kesurupan jin, bacalah ayat-ayat diatas secara
berurutan dan tiap ayat bisa diulang-ulang.
Ayat
ini juga bisa dibacakan pada air, caranya ialah dengan memasukkan sebagian
tangan kita dalam air, lalu setiap selesai satu surat kita hembuskan hawa dari
mulut yang membaca ayat tersebut kedalam air (sebagian ludah kita masuk dalam
air) lalu bisa disimburkan ketubuh pasien atau diminumkan, reaksi yang akan
didapat sangat dahsyat sebab akan membuat jin tersebut sangat tersiksa hingga
menggelepar-gelepar seperti disembelih, akan lebih sempurna jika dimasukkan
dalam air itu 7 lembar daun bidara yang sudah dihaluskan dicampur dengan garam.
Silahkan di coba,dan buktikan
hasilnya.
Sumber:
http://www.abhyreinkarnasi.com/2012/06/ayat-al-quran-pembinasa-jin.html