Komputer adalah
salah satu perangkat yang sudah menjadi kebutuhan manusia yang manusia gunakan
untuk membantunya dalam menjalankan tugasnya seperti desain, pemrograman,
mengetik, membantu menghiburnya seperti: memutar lagu, Video, bermain game, dan
lain sebagainya karena melihat tujuan dan pemanfaat dari pemakaian komputer
yang berbeda-beda, hal ini juga mempengaruhi spesifikasi (komponen-komponen)
penyusun dari komputer itu sendiri agar komputer yang dibeli sesuai dengan
keperluan penggunaannya.
I. PENDAHULUAN
Tidak hanya dalam
kehidupan dalam memilih komputer pun ada beberapa faktor yang harus
diperhitungkan agar tujuan dari pembelian komputer bisa sama dengan tujuan dari
penggunaan komputer tersebut, faktor-faktor tersebut adalah:
Pertama, untuk
membeli komputer, tentukan dulu tujuannya (programming, video editing, ngetik,
buat punya-punya aja, dll).
Kedua, tentukan
budget maksimal yang bisa disediakan untuk membeli perangkat komputer. Budget
ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan/tujuan pembelian komputer. Makin
besar kebutuhannya, tentu makin besar budget yang harus disediakan.Estimasi
budget PC kelas value adalah antara 2,5 - 3 juta rupiah. Untuk multimedia,
sekitar 3 - 10 juta rupiah. Desain grafis dan animasi sekitar 20 - 100 juta
rupiah. Jadi, bagi yang budgetnya masih dibawah itu, sebaiknya ditunda dulu
beberapa saat. Menabung dulu agar mendapat spesifikasi yang nyaman digunakan.
Ketiga, setelah
tujuan dan budget didapat, tentukan platform yang ingin digunakan. Ada dua
produsen prosesor yang umum menjadi pilihan. Intel dan AMD. Selain itu memang
ada beberapa jenis prosesor lain, tapi umumnya dipakai sebagai server atau
kegunaan lainnya. Sedangkan untuk personal computer, kedua jenis prosesor
inilah yang lazim digunakan (Intel dan AMD).
Keempat, pikirkan
apakah di masa mendatang ada rencana untuk mengupgrade komputer Anda. Misalnya
saja, budget Anda saat ini hanya cukup membeli perangkat yang bagus di prosesor
dan motherboard, sementara RAM dan VGA nya seadanya. Anda berniat mengupgrade
RAM dan VGA agar sesuai dengan kemampuan prosesor dan motherboard pada saat ada
dana lagi nanti. Entah bulan depan atau beberapa bulan lagi. Maka hal ini juga
harus dipertimbangkan. Jika tidak ada rencana upgrade, maka spesifikasi
komputer yang ingin dibeli harus benar-benar sesuai agar tidak ada ketimpangan
pada proses kerjanya [bottleneck]. Karena kedepannya, tidak akan ada
penyesuaian peripheral yang digunakan.
Adapun peripheral
yang dibutuhkan untuk merakit sebuah komputer adalah:
1. CPU (Central
Processing Unit) | Minimal Intel Dual Core | Intel i7 | AMD Radeon | AMD Jaguar
2. Motherboard
3. RAM | DDR3
4. VGA | NVIDIA
Graphic
5. Harddisk
6. Drive Optic
(DVD) | RW
7. Sound Card
8. PSU
9. Monitor
Keseuma peripheral
ini akan dibahas satu per satu dalam bab pembahasan
II. PEMBAHASAN
CPU(Central
Processing Unit)
Ada banyak tipe
prosesor di pasaran. Single core, dual core, celeron, sempron, pentium, athlon,
X2, core 2 duo, dll. Untuk pemakaian normal, tidak ada multimedia editing,
animasi, server, maka single core bisa digunakan. Tapi perlu dipertimbangkan
juga, harga dual core sudah semakin murah. Dengan menabung beberapa saat lagi,
Anda bisa mendapatkan prosesor yang lebih baik. Untuk kelas value, disarankan
mengambil Sempron dibanding Celeron karena secara default, performance hit dari
sempron lebih rendah dari celeron. Untuk kelas menengah, bisa mengambil Athlon
X2 AM2. Dan untuk kelas performance, bisa mengambil Intel Conroe.
Motherboard
Pemilihan
motherboard ini harus disesuaikan dengan pemilihan prosesor. Misalnya jika Anda
memilih prosesor jenis Core 2 Duo, tentu motherboard yang digunakan harus yang
socket LGA 775. Tidak bisa membeli motherboard dengan socket AM2 karena
tentunya prosesornya tidak akan masuk di slot motherboard.
Jenis-jenis socket
ini adalah : AMD : socket A, socket 754, socket 939, socket 940 dan socket AM2.
Intel : socket 370, socket 423, socket 478 dan socket LGA775. Tentang merk
motherboard, untuk Intel bisa mengambil merk Asrock, Gigabyte, DFI. Untuk AMD,
bisa mengambil Biostar, Albatron. Tapi sebaiknya mencari reviewnya terlebih
dahulu di internet sebelum memutuskan untuk membeli. Dan agar aman, gunakan
chipset yang direkomendasikan oleh pembuat prosesor.
RAM
Semakin besar
semakin baik. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan standar software, OS, dll,
sangat disarankan menggunakan RAM 512 MB keatas. Untuk programming dan database
besar, pilih yang 1 GB. Untuk desain grafis 2 - 4 GB. Untuk pemakaian normal
bisa memilih merk Kingston yang cukup compatible dengan banyak jenis
motherboard. Untuk performance dan overclock, sangat tidak disarankan
menggunakan merk lokal. Untuk hal ini bisa mengambil TeamXtreem, A-Data
X-Series dan RAM lain yang memang dibuat khusus untuk itu.
Chipset terbaik
untuk keping RAM 128 - 512 MB adalah tccd, windbond, infeon, micron, dan hynix,
sedangkan untuk 1 GB UCCC, Micron db-5, infeon CE6. Untuk memilih RAM, amat
disarankan mendahulukan memilih chipset daripada merk. Chipset ini bisa dibaca
pada keping RAM yang akan dibeli. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang
dibeli. Jenisnya ada SDRAM, RDRAM, DDR, DDR1, DDR2.
VGA
Untuk penggunaan
normal, VGA onboard dari ATI atau NVidia sudah cukup. Untuk VGA non onboard,
sebaiknya pilih yang diatas 1,3 juta rupiah, karena dibawah itu, performancenya
hampir sama dengan onboard.
Harddisk
Sama seperti RAM,
makin besar makin baik. Tapi sebaiknya memilih minimal 80 GB, karena selain
kebutuhan data yang makin besar, harganya beda tipis antara 40 GB dan 80 GB.
Price/value terbaik berkisar antara 80 - 300 GB. Diatas itu sudah overprice.
Untuk yang menghendaki kecepatan, bisa memilih motherboard yang support RAID
dan gunakan RAID. Atau bisa mengambil Raptor dengan speed 10.000 rpm [asal
siap-siap budgetnya. sebagai perbandingan, 160 GB SATA 7200 rpm harganya
sekitar 500 ribu, Raptor 150 GB 10.000 rpm, harganya sekitar 2,3 juta rupiah].
Selain itu, sebaiknya memilih SATA dibanding PATA, karena masa depan channel
IDE [PATA] sudah berkurang.
Drive Optic (DVD)
Disarankan memilih
DVD Room atau tidak sama sekali [kalo gak beli, bisa pinjem temen dulu buat
install OS]. Harganya pun sekarang sudah dibawah 200 ribu rupiah. Merk hampir
semuanya sama.
Sound Card
Cukup gunakan
onboard. Atau jika ingin membeli pilih yang 1,2 juta keatas. Dibawah itu,
gunakan saja onboard.
PSU (Power Supply
Unit)
Jika kita membeli
power supply, jelas yang kita amati adalah jumlah watt-nya. Sebenarnya ada hal
yang yang lebih penting dari sekedar watt yang besar, yaitu Rails atau kanal
penghantaran daya. Yang perlu diperhatikan pada spesifikasi power supply yaitu
:
Voltase = v
Ampere = A
Watt = W(v*A)
Dimana pada label
yang tertulis pada casing PSU masing-masing rails yang paling banyak digunakan
adalah +3.3v, +5v, +12v beserta arus yang melewatinya.
+3.3v rail * 30A =
100W
+5v rail * 30A =
150W
+12v rail * 15A =
180W
Total = 430 watt
(adalah daya keseluruhan PSU)
Dari beberapa
tabel, rail yang paling populer adalah +12 volt, karena paling banyak digunakan
oleh beberapa komponen, sebagai contoh saya ambil beberapa sample hardware sbb
:
AMD X2 processor =
65 watt
CD-ROM/RW;
DVD-ROM/RW = 10 – 25 watt
Harddisk 7200rpm =
5 – 20 watt
SCSI drive = 10 –
40 watt
VGA PCIe = 34 –
154 watt (tergantung jenis)
Fan casing = @3
watt (tingal dikalikan saja dengan jumlah fan)
Bisa dihitung
apakah power supply kita mencukupi untuk memberikan daya yang dibutuhkan oleh
komponen dalam PC kita. Jangan sampai power supply yang kita dapatkan pada
paket cassing yang kita pilih merupakan PSU yang kurang baik kualitasnya.
Beberapa merk
power supply yang mengaku memiliki daya 400 watt sebenarnya hanya 30-35% saja
daya realnya, terlebih saat suhu operasinya naik lebih dari 40 derajat cecius
dan akan menurunkan kinerja keseluruhannya. Bisa dihitung berapa jumlah sisa
dari daya PSU tersebut yang tersisa. Begitu pula jumlah daya tiap railsnya maka
akan berkurang juga kemampuan pemberian dayanya dimana pada +12v dari 180 watt
menjadi hanya maksimal 90 watt dan rail yang lain pula.
Jika power supply
tidak kurang baik, apa pengaruhnya bagi PC ?
Beberapa pengaruh
akibat ketidakmampuan PSU mensupply power bagi komponen PC yaitu :
System tidak
stabil, sering hang.
Harddisk susah
detek dan mudah rusak karena komponen ini paling peka.
Kemampuan OC
kurang.
Panas procesor
berlebih
Mengurangi umur
bahkan merusak perangkat CPU lainnya, terlebih jika ripple/noise tegangan PSU
terlampau tinggi, sangat-sangat berbahaya bagi komponen PC kita
Monitor
Untuk budget
dibawah 1 juta [khusus monitornya saja], pilih CRT. Sebaiknya 17 inch agar
nyaman saat digunakan. Untuk budget antara 1,6 juta keatas, bisa mengambil LCD
17 inch. Saya sarankan mengambil Samsung.
III. KESIMPULAN
1. JANGAN PERCAYA
MERK. Ini teknologi, bukan parade merk.
2. Semua processor
itu sama saja dalam segi stability, reliability, ketahanan, dll. Asalkan dia
bekerja dalam kondisi ideal. Dan kondisi ideal yang diminta processor
berbeda-beda. Pastikan Anda sanggup memberikan kondisi ideal dari processor
yang dibeli. Seperti colling extra untuk prescott, PSU lebih powerful untuk
DFI, dsb.
3. Jangan terlalu
terpaku pada sebuah komponen. Performance tertinggi sebuah komputer hanya
secepat komponen paling lambat dalam mata rantai proses komputer. Pastikan Anda
memberi dia komponen yang cukup memadai untuk dia bekerja. Terlalu tinggi
mubazir, terlalu rendah juga bottleneck.
4. Cek review site
yang bisa dipercaya. Sampai saat ini Anandtech, VR-Zone cukup bisa dipercaya,
juga forum XtremeSystems. Jangan site yang bias.. contoh site bias yang
terkenal adalah
Toms hardware. Barang yang masuk ke Toms sudah bisa ditebak yang mana yang
bagus. Antara Intel, nVidia, atau ASUS. Nggak jauh jauh dari itu. Demikian pula
untuk informasi teknik, jangan gunakan webopedia. Itu bikinan Intel, dan jelas
sangat bias ke Intel. Manfaatkan wikipedia yang lebih netral.
IV. PENUTUP
Semoga artikel ini
bisa membantu dalam membeli komputer, sekaligus menambah pengetahuan bagi yang
membacanya.
No comments:
Post a Comment