Friday, July 2, 2010

Ilmuwan Selidiki Pemicu Mimpi Buruk

Setiap orang pasti
pernah mengalami mimpi
buruk. Mimpi itu kadang
membuatnya terbangun
dalam keadaan panik
atau takut seperti
dikejar-kejar monster
atau terlambat datang
dalam rapat penting.
Mengapa seseorang bisa
bermimpi buruk?
Mimpi adalah
pengalaman bawah sadar
yang melibatkan
penglihatan,
pendengaran, pikiran,
perasaan atau indra
lainnya pada saat tidur.
Mimpi lebih sering
terjadi jika seseorang
tidur yang disertai
dengan gerakan mata
yang cepat (rapid eye
movement/REM).
Ilmuwan mencoba untuk
mengungkapkan makna
di balik mimpi-mimpi
buruk yang bisa
mengganggu tidur dan
membuat orang menjadi
panik.
Ilmuwan percaya mimpi
buruk tidak secara
langsung berhubungan
dengan kehidupannya
saat terjaga, tapi lebih
kepada pencerminan
emosi atau masalah yang
tengah dihadapinya.
Terdapat lima tema
mimpi buruk yang paling
umum yaitu terjatuh,
dikejar-kejar sesuatu
yang menakutkan,
merasa lumpuh,
terlambat menghadiri
sesuatu dan kematian
orang yang dicintai.
Selain itu kehilangan gigi
atau rambut juga bisa
menjadi mimpi yang
tidak menyenangkan
terutama untuk anak-
anak muda.
Sebuah laporan dalam
jurnal European Archives
of Psychiatry and Clinical
Neuroscience
menunjukkan bahwa
laki-laki lebih cenderung
mengalami mimpi buruk
tentang kekerasan atau
dipecat, sedangkan
perempuan cenderung
kepada kematian dan
pelecehan seksual.
"Mimpi buruk dikejar-
kejar monster
kemungkinan
mencerminkan
ketakutan akan tugas
tertentu yang harus
dihadapi namun
berusaha untuk
dihindari," ujar peneliti
Dr Michael Schredl dari
International Association
for the Study of Dreams,
seperti dikutip dari
Dailymail.
Sedangkan mimpi
mengenai kehilangan
gigi atau rambut yang
lebih sering terjadi pada
perempuan kemungkinan
menandakan kegelisahan
tentang penampilan
serta adanya kecemasan
mengenai sesuatu yang
buruk.
Berdasarkan United
States National Library
of Medicine, ada
beberapa faktor yang
bisa memicu timbulnya
mimpi buruk yaitu:
1. Kecemasan dan stress
2. Alkohol
3. Obat-obatan
4. Kandungan lemak
pada makanan
5. Kondisi fisik yang
sedang sakit
6. Perubahan gaya hidup
yang terlalu drastis.
Untuk bisa mengalami
sebuah mimpi, seseorang
harus melewati beberapa
tahapan terlebih dahulu,
yaitu:
Tahap 1: 4-5 persen,
kondisi orang mulai
tertidur ringan dan
aktivitas otot sedikit
menurun.
Tahap 2: 45-55 persen,
pola irama jantung dan
nafas mulai teratur serta
menurunnya temperatur
tubuh.
Tahap 3: 4-6 persen,
mulai tidur lebih dalam
dan otak mulai
mempersiapkan untuk
menghasilkan gelombang
delta.
Tahap 4: 12-15 persen,
tidurnya semakin dalam,
nafas mulai teratur,
aktivitas otot semakin
terbatas dan otak sudah
menghasilkan gelombang
delta.
Tahap 5: 20-25 persen,
gerakan mata serta
gelombang otak semakin
cepat, otot mulai rileks,
irama jantung
meningkat, napas
menjadi cepat dan
pendek, maka mimpi pun
terjadi.
Karena itu jika ingin
menghindari terjadinya
mimpi buruk usahakan
untuk menghilangkan
rasa ketakutan,
bersalah, emosi, frustasi
atau masa lalu yang
tidak menyenangkan.
Perasaan ini akan
membebani seseorang
sehingga terbawa ke
dalam mimpi.

No comments:

Post a Comment

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...