Tuesday, June 6, 2023

MAKNA LOGO BUMDESMA CIPTA KARYA ABADI LKD : SECARA ETIMOLOGI, BAHASA, ADAT DAN KEYAKINAN

MAKNA LOGO BUMDESMA SECARA ETIMOLOGI, BAHASA, ADAT DAN KEYAKINAN



1.       LAMBANG PERISAI PERSEGI LIMA. (Bertuliskan LKD / Lembaga Keuangan Desa).

Melambangkan tentang alat pertahanan untuk mempertahankan cita-cita dan perjuangan yang terdapat pada Pancasila sebagai dasar NKRI dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

 

2.     LAMBANG BULAN SABIT. (Bertuliskan Pinoh Utara - Melawi)

Masyarakat Babilonia yang menjadi pelopor peradaban di Mesopotamia percaya bahwa benda-benda langit adalah dewa. Bagi mereka, bulan adalah pimpinan dewa-dewa itu. Pengangkatan bulan sebagai dewa karena bulan tidak pernah muncul dua malam ber turut-turut pada posisi yang sama. Satelit bumi itu pun terus-menerus mengubah bentuknya tergantung pada keadaan cuaca saat itu. Pada waktu lain, dia bahkan tidak terlihat. Masyarakat Babilonia pun menyimpulkan jika bulan merupakan dewa yang penting.

 

Peradaban Babilonia terbilang maju pada zamannya. Masyarakatnya menulis dengan batu dan tanah liat. Mereka menulis sesuatu berdasarkan bentuk aslinya yang belakangan disebut sebagai hierogliph. Ketika hendak menulis tentang kata kerja 'berjalan', mereka menggambar kaki. Mereka menulis matahari dengan gambar bulatan besar. Begitu juga tentang bulan sabit dan bintang yang disimbolkan berdasarkan bentuk aslinya.

 

Mereka menyebut Shiptu untuk menamakan simbol yang selalu berpasangan tersebut. Shiptu juga kerap diasosiasikan sebagai istilah untuk mengusir setan dan roh jahat. Masyarakat kuno ketika itu memang kerap merasa diawasi oleh mata setan. Shiptu digunakan sebagai salah satu jimat untuk melindungi keselamatan mereka. Mereka pun menyebut hal yang sama untuk meramal mantra-mantra saat mengusir roh jahat. Mereka juga mengenal bulan baru, yakni istilah dalam bulan sabit dengan nama Shipin. Lagi-lagi, mereka percaya jika Shipin bisa mengusir setan dan roh jahat.

 

Lambang  ini terus di wariskan ke peradaban setelahnya. Babilonia ditaklukkan Persia. Setelah itu, lambang bulan dan sabit menjadi simbol yang tertera dari koin mereka. Persia melakukan hal yang sama setelah menaklukkan Persia. Mereka meletakkan lambang itu di koin resmi.

 

Alexander yang Agung memimpin pasukannya dari Makedonia mengekspansi Asia Barat. Setelah itu, bulan sabit dan bintang juga digunakan di koin mereka. Demikian dengan Roma dan Byzantium (Romawi Timur). Karena itu, diyakini jika Turki Utsmani mengadopsi lambang yang sama usai menaklukkan Konstantinopel yang dikuasai Byzantium. Lambang tersebut kemudian menjadi populer di kalangan dunia Islam.

 

Namun, penggunaan bulan sabit sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel pada 28 Mei 1453. Bulan sabit emas menghadap ke atas sudah tampak pada Kubah Batu atau Dome of Rock di Yerussalem, Palestina. Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prof Syukron Kamil menjelaskan, Dome of Rock dibangun oleh Khalifah dari Dinasti Umayyah, Abdul Malik bin Marwan pada 691 M.

 

Khalifah yang memiliki oposisi politik di Makkah dan Madinah itu membangun situs tersebut untuk mengalihkan kunjungan para peziarah ke Masjid al-Aqsa. Tempat suci ketiga umat Islam itu memiliki keutamaan 500 kali shalat. Tidak hanya itu, batu yang berada di dalam Kubah Batu dipercaya sebagai tempat Nabi Muhammad SAW berpijak sebelum melesat ke Sidratul Muntaha.

 

Khalifah lantas membangun kubah batu dengan dana besar-besaran. Sejarawan al Muqaddasi menuturkan, biaya pembangunannya mencapai 100 ribu koin emas dinar atau senilai Rp 2,1 triliun.

 

Ornamen bulan sabit juga ditemukan pada Masjid Cordoba. Masjid ini didirikan oleh Abdurrahman ad-Dakhil (Khalifah Abdurrahman I), seorang keturunan Bani Umayyah yang lari dari Damaskus karena dikejar-kejar pasukan Abbasiyah.

Abdurrahman berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.

 

Masjid Cordoba pun mulai dibangun pada 785 M. Bangunan masjid ini tidak sepenuhnya diberi atap. Ada bagian-bagian tertentu yang sengaja dibuat terbuka agar cahaya dan udara bisa masuk ke dalam masjid. Bentuk tiang-tiangnya menampilkan corak beragam, berbentuk melengkung. Satu bentuk lengkungan khas dalam seni bangunan Islam di Spanyol.

 

Dalam Ensiklopedia Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve disebutkan, terdapat lengkungan (arcade) berbentuk bulan sabit meng hadap ke bawah di atas kapitel. Kapitel ini berfungsi sebagai pengait kayu-kayu pilihan yang menghubungkan tiang-tiang masjid. Tiang yang pembuatannya amat halus dan menggunakan bahan tiang antik zaman Romawi.

 

Meski kerap disebut terinspirasi oleh budaya Romawi, Syukron mengungkapkan, penggunaan bulan sabit pada era Islam memiliki makna berbeda dengan kebudayaan sebelumnya. Menurut Syukron, umat Islam memiliki landasan sendiri dalam menggunakan simbol tersebut.

 

Bulan sabit merupakan pertanda bulan baru. Sejak masa Umar, perhitungan kalender Islam berdasarkan bulan atau Qomariyah. Hijrah menjadi momentum awal tahun kalender penanggalan yang kemudian disebut dengan hijriyah itu. Umat Islam pun memaknai hijrah lebih dari sekadar penanggalan, tapi juga proses pencarian menuju Sang Pencipta. "Hijrah berarti pindah dari jahiliyah ke tauhid atau dari jumud ke progresif," kata Syukron.

 

Penggunaan bulan sabit pun memang dekat dengan masyarakat gurun. Dilansir dari The Guardian, Linda dan Phil Homes dari Cottingham dan Humberside berpendapat, saat Islam berkembang di Arab, benda-benda langit memiliki fungsi berharga bagi penduduk lokal. Karavan-karavan mengarungi gurun pasir yang luas untuk berdagang. Untuk menghindari panas matahari, mereka berjalan ketika malam. Saat itu, posisi bulan dan bintang amat penting sebagai navigasi alami agar mereka tidak tersesat. Bulan lantas direpresentasikan sebagai petunjuk Tuhan untuk mengarungi kehidupan.

 

Jadi Lambang Kesultanan

 

Banyak kesultanan di Nusantara yang menggunakan lambang bulan sabit sebagai simbol. Di Aceh, Kesultanan Aceh Darussalam menggunakan bendera Alam Paeudeung. Bendera tersebut menjadi lambang resmi kerajaan pada masa Ali Mughayat Shah, sultan Aceh yang memimpin pada 1511-1530. Pada lambang yang disebut dengan Alam Peudeung ini, terdapat bulan sabit, bintang dan sebilah pedang. Tiga benda tersebut muncul di atas latar berwarna merah.

 

Bendera Alam Peudeung digunakan Kesultanan Aceh pada 1496-1904. Bahkan, kerajaan-kerajaan yang pernah berada di bawah Kesultanan Aceh pada abad 16 sampai abad 18 ikut menggunakan bendera tersebut, selain bendera kerajaan lokal masing-masing, seperti Kerajaan Asahan, Langkat, Deli, Serdang, dan lain-lain.

 

Nama Alam Peudeung berasal dari gabungan dua kata, yakni 'alam' dan 'peudeung'. Dalam manuskrip kitab Tazkirat al Tabagat Qanun Syara' Kerajaan Aceh karangan Syekh Syamsulbahri (1272 H) yang dikutip oleh Balai Pelestarian Budaya Aceh- Sumut, kata 'alam' dalam Alam Peudeung diambil dari Bahasa Arab yang berarti bendera. Sementara itu, 'peudeung' bermakna pedang.

 

Beberapa ahli berpendapat, bendera Aceh Alam Peudeung terinspirasi dari bendera Turki Utsmani. Terlebih adanya bulan sabit yang menyerupai lambang Utsmani. Caroline Finkel dalam The Story of Ottoman menulis "Muslim Sultanate of Aceh, when threatened by Portuguese expansionism, sought Ottoman assistance. The Ottoman troops were sent to aid the sultan against the Portuguese in 1537, 1547, 1566. Aceh formally requested the protection of the Ottomans. The Ottomans fleet set out form Suez to aid Aceh. And the Ottoman flag used by the Sultanate of Aceh''. (Caroline Finkel: 2005).

 

Sultan Aceh Ali Riayat Shah al- Kahhar pernah mengirim utusan ke Turki untuk meminta bantuan dalam menghadapi Portugis. Reputasi Turki Utsmani sebagai imperium terbesar di dunia pada masa Sultan Sulaiman al-Qanuni pun sampai pada masyarakat Nusantara, khususnya Aceh, yang sudah memeluk agama Islam. Sultan bahkan secara eksplisit menyatakan jika Kesultanan Aceh merupakan pembantu dan salah satu desa yang berada di bawah kekuasaan Utsmani.

 

Tak hanya Aceh, banyak kesultanan lain yang menggunakan lambang bulan sabit atau bulan sabit dengan tambahan bintang. Beberapa contohnya, yakni Kesultanan Mataram Islam, Kesultanan Pontianak, Kasunanan Surakarta, Kesultanan Serdang, Kesultanan Sumenep, hingga Kesultanan Banjar. Mereka menjadikan bulan sabit sebagai salah satu unsur lambang kesultanan. Kesultanan Ternate bahkan menggunakan lambang tersebut sebagai mahkota sultan.

 

3.     LAMBANG PADI & KAPAS

Dengan Berpedoman Kepada Pancasila sebagai Dasar NKRI, Lambang padi dan kapas dengan warna dasar putih di bagian kiri bawah perisai Garuda memiliki makna sebagai berikut:

v  Padi melambangkan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, sedangkan kapas melambangkan sandang atau pakaian.

v  Kedua lambang ini bermakna kebutuhan pokok bangsa Indonesia untuk melangsungkan hidup. Lambang padi dan kapas juga bermakna kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia yang menjadi tujuan utama dalam pembangunan nasional.

v  Selain itu, padi dan kapas juga bermakna bahwa tidak ada kesenjangan sosial pada rakyat Indonesia.

 

4.    LAMBANG BURUNG ENGGANG GADING (BURUNG KHAS TANAH BORNEO YANG DI KERAMATKAN OLEH SUKU DAYAK)

Sebagai pencetus dan penulis makna daripada logo ini, penulis memiliki nasab Jawa dari pihak Ayah dan Nasab Dayak dari pihak Ibu, tepatnya sub-suku Dayak Khubitn dan sub-suku Dayak Dohoi. Walaupun ada garis keturunan Banjar juga dari pihak Ibu.

 

Berlandaskan pada hal tersebut tercetuslah inisiatif burung enggang sebagai logo utama BUM Desa Bersama, yang sebelumnya di percayakan kepada saya sendiri untuk mendesain nya, dan Alhamdulillah hasil karya tersebut dapat di terima, selain berdasarkan hal tersebut juga sebagai perhatian terhadap burung ini yang habitat dan populasinya yang terancam punah akibat penebangan liar, deforestasi serta perburuan liar hewan dilindungi.

 

Sedikit mengulas Suku Dayak, terutama sub-suku Dayak Dohoi adalah sub suku Dayak Rumpun Ot Danum yang bermukim di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Suku Dohoi menggunakan bahasa Dohoi yang termasuk rumpun bahasa Barito. Mata pencaharian orang Dohoi adalah bercocok tanam di ladang.

 

Suku Dayak Kubitn (Kubing, Kubin, Kuhin), terdapat di kabupaten Melawi mendiami kampung Bedaha dan kampung Begori yang berada di kecamatan Serawai dan juga mendiami kecamatan Menukung, kecamatan Belimbing dan kecamatan Nanga Pinoh. Populasi suku Dayak Kubitn diperkirakan berjumlah sekitar 5.000 orang.

 

Suku Dayak Kubitn berbahasa menggunakan bahasa Dayak Kubitn. Tetapi biasanya orang Dayak Kubitn juga bisa berbicara menggunakan bahasa lain seperti bahasa Dayak Melahui dan bahasa Dayak Dohoi. Bahasa Dayak Kubitn memiliki intonasi yang lebih tegas. Bahasa Kubitn ini sepintas mirip dengan Bahasa Limbai, karena kedua bahasa ini banyak menggunakan kata abon untuk mengatakan tidak ada.

 

Di kampung Begori, suku Dayak Kubitn hidup berbaur dengan orang Dayak Melahui dan Dayak Dohoi Uud Danum. Orang Dayak Kubitn yang hidup di Serawai ini memiliki tingkat kemiripan tata cara dengan orang Dayak Melahoi dan Dayak Uud Danum. Terkadang dalam penentuan adat mereka mengikuti ketentuan adat yang berlaku pada orang Dayak Uud Danum.

 

Tradisi lisan pada suku Dayak Kubitn memiliki banyak kesamaan tokohnya dengan tradisi lisan pada orang Dayak Dohoi Uud Danum. Walaupun tokoh dalam cerita rakyat orang Dayak Kubitn ini bisa dikatakan identik dengan tokoh yang ada di dalam cerita rakyat Dohoi, tetapi mereka menceritakannya dengan gaya dan dalam bahasa Kubit.

 

Kembali kepada makna Burung Enggang ini yang identik dengan kehidupan masyarakat Dayak bermaknakan lambang perdamaian dan persatuan, menjadi lambang kesetiaan dan kerukunan (Burung Enggang hidup berpasang-pasangan, dan tidak dapat hidup tanpa pasangannya), serta dapat ditemukan di hampir setiap ruang masyarakat dayak, seperti pada patung, ukiran, lukisan, pakaian, rumah, balai desa, serta monumen).

 

Kemudian pada sayapnya yang tebal menggambarkan pemimpin yang melindungi rakyatnya, suaranya yang keras menyimbolkan perintah pemimpin yang selalu di dengar oleh rakyat, ekornya yang panjang mejadi tanda kemakmuran rakyatnya, secara keseluruhan, burung Enggang menggambarkan watak seorang pemimpin yang dicintai rakyatnya.

 

5.     LAMBANG EKOR BURUNG ENGGANG GADING BERJUMLAH 7 HELAI.

Sebagai WNI yang bersila pertama, yakni berketuhanan yang Maha Esa, ekor enggang gading yang berjumlah 7 helai ini , penulis sengaja mengisyaratkan pada angka 7 yakni berdasarkan kitab karangan Syekh Abi Nashr Muhammad bin Rahman al-Hamdani dalam kitab "As-Sab'iyyat fi Mawa'idh al-Bariyyat" mengungkap misteri dan keistimewaan angka 7, yakni :

v  Allah SWT menciptakan 7 lapis langit.

v  Allah SWT menciptakan 7 lapis langit yang dihiasi dengan keindahan bintang-bintang.

Seperti dengan firman-Nya "Dan Kami membangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh." (QS An-Naba:12) dan "Dan Kami membangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh." (QS An-Naba:12).

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandangnya". (QS Al-Hijr:16).

v  Allah SWT menghiasi bumi dengan 7 daratan dan lautan.

Allah SWT menghiasi bumi dengan 7 daratan dan lautan. Sesuai dengan firman-Nya "Allah yang menciptakan 7 langit dan menciptakan bumi juga serupa." (QS Ath-Thalaq:12) dan "Dan ditambahkan kepadanya 7 lautan lagi setelah keringnya." (QS Luqman:27).

v  Allah SWT menghiasi Al-Qur'an dengan 7 ayat Surat Al-Fatihah.

Allah SWT menghiasi Al-Qur'an dengan tujuh jenis bacaan dan tujuh ayat dalam Surat Al-Fatihah. Sesuai dengan firman-Nya "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung." (QS. Al-Hijr:87).

v  Allah SWT menghiasi manusia dengan tujuh anggota tubuh.

Allah SWT menghiasi manusia dengan tujuh anggota tubuh. Dua tangan untuk berdoa, dua kaki untuk berkhidmah dalam kebaikan, dua lutut untuk bersimpuh kepada Allah SWT, dan satu wajah untuk bersujud kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT "Dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah." (QS. Al-Alaq:19).

v  Allah SWT menjadikan umur manusia menjadi tujuh masa.

Allah SWT menjadikan umur manusia menjadi tujuh masa. Berikut 7 masa yang dimaksud:

1.       Radli (Masa Menyusui),

2.       Fathim (Masa Penyapihan),

3.       Shabiy (Masa Kanak-Kanak),

4.       Ghulam (Masa Remaja),

5.       Syab (Masa Pemuda),

6.       Kahl (Masa Dewasa),

7.       Syaikh (Masa Tua).

v  Allah SWT berfirman "Dan (Allah) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Fath:26). Selain itu, Syekh al-Hamidi juga menyebutkan 7 kata dalam kalimat tauhid لآ اِلٰهَ إِلَّا اللّهُ مُحَمَّدٌ رَسُوُلُ اللّهِ. Kalimat tersebut jika dipecah akan menjadi 7 kata yaitu:

1.       لآ (Tidak Ada)

2.       اِلٰهَ (Tuhan)

3.       إِلّا (Kecuali)

4.       اللّهُ (Allah)

5.       مُحَمَّدٌ (Muhammad)

6.       رَسُوُل (Utusan)

7.       اللّهِ (Allah)

v  Allah SWT menghiasi bumi ini dengan adanya tujuh wilayah/teritorial

Ø  Hidustan,

Ø  Hijaz,

Ø  Bashrah, Badiyah dan Kufah,

Ø  Irak, Syam, dan Khurasan sampai Balkha,

Ø  Romawi dan Armenia,

Ø  6 Negara tempat Ya'juj dan Ma'juj,

Ø  China dan Turkistan.

 

v  Allah SWT menciptakan 7 lapis neraka

ü  Jahannam

Neraka Jahanam tersebut kemudian disiapkan dari 7 pintu. Sebagaimana firman-Nya "Neraka Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka." (QS. Al-Hijr:44).

ü  Sa'ir

ü  Saqar

ü  Jahim

ü  Hathamah

ü  Ladza

ü  Hawiyah

Pada akhirnya setiap makna yang tersirat itu adalah sebuah harapan, doa, dan cita-cita agar menjadi baik dan bermanfaat untuk khalayak ramai, juga kembali kepada sudut pandang  individu masing-masing, apabila dia angap baik maka bagus lah makna nya, namun apabila berpandangan negatif tentu bukan menjadi motivasi dalam bekerja.

Akhir kata dengan sedikit mengutip pesan dari Sayyidina Ali  yakni "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." (Ali bin Abi Thalib).

Monday, June 5, 2023

Menghilangkan Diberdayakan oleh Blogger atau Powered by Blogger di Personal Blog.spot

 Sebagian blogger menghapus kode tersebut agar terlihat lebih personal dan professional.

Nah, bagi anda yang ingin menghapusnya namun belum bisa, berikut saya buat sedikit caranya.


Cara Menghilangkan Diberdayakan Oleh Blogger

A. Cara Pertama :

Masuk ke dashboard blogger anda.

Klik Menu Template > Edit html.

Temukan kode ]]></b:skin> dengan ctrl+f (cari) pada template blog.

Copy kode berikut #Attribution1 {height:0px;visibility:hidden;display:none} dan paste tepat di atas kode ]]></b:skin>.


Sehingga akan terlihat scrip tersebut seperti






.mobile .tabs-inner .PageList .widget-content .pagelist-arrow {

  border-$startSide: 1px solid $(tabs.border.color);

}#Attribution1 {height:0px;visibility:hidden;display:none}

]]></b:skin>


    <b:template-skin>

      <b:variable default='960px' name='content.width' type='length'/>

      <b:variable default='0' name='main.column.left.width' type='length'/>

      <b:variable default='310px' name='main.column.right.width' type='length'/>


Kemudian simpan template dan lihat hasilnya dengan refresh blog anda dan gulir ke bawah, cari tulisan powered by blogger dan jika sudah tidak ada berarti kode tersebut telah hilang.



B. Cara Kedua :

Masuk ke Dashboard blogger, kemudian klik Menu Template > Edit html.

Temukan kode 

<b:widget id=’Attribution1′ locked=’true’ title=” type=’Attribution’> dengan ctrl+f.

Nah, jika sudah ketemu pada ubah kode locked=’true’ menjadi locked=‘false’.

Jika sudah maka kodenya akan jadi seperti

<b:widget id=’Attribution1′ locked=‘false’ title=” type=’Attribution’>.


Simpan template.

Masuk ke menu Tata Letak kemudian hapus widget atribusi powered by blogger.

Terakhir simpan tata letak kemudian lihat hasilnya dengan refresh blog anda.

Jika hilang maka cara menghilangkan powered by blogger ini berhasil.


C. Cara Ketiga :

Masuk ke menu Template.

Kemudian cari di kolom pencarian (ctrl+f) Attribution.

Klik enter, hingga anda menemukan kode seperti gambar berikut






Kemudian hapus kode dari <b:widget sampai </b:widget> seperti pada gambar di atas kemudian simpan template dan reload halaman blog anda dan cari kode tersebut. Jika sudah hilang berarti berhasil.


D. Cara Keempat

Ini merupakan cara tergampang dari keempat cara yang saya tuliskan.

Cukup ganti template bawaan blogger dengan template hasil download di sumber lain seperti gooyabitemplate, arlina, btemplates dan lain sebagainya (Saran saya bsebaiknya menggunakan ketiga cara di atas daripada  cara keempat, karena faktor hyperlink dan banyak penyesuaian lagi di menu tata letak).

Jika sudah diganti, reload halaman blog dan gulir ke bawah maka tulisan powered by blogger akan hilang.

Selesai.


Nah, Itulah beberapa cara menghilangkan diberdayakan oleh blogger yang bisa anda lakukan untuk menghilangkan kode atribusi yang mengganggu tersebut, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda teman-teman blogger terutama blogger baru.

Sekian, terima kasih atas kunjugannya.

Cara Membuat Halaman Blog Ter-password (Terkunci)

Caranya pada halaman blog Blogger (Blogspot) ialah sebagai berikut :

1. Buat halamannya: klik menu Pages > New Page

2. Silakan isi dulu halamannya, hingga selesai.

3. Klik mode "HTML View" 


4. Copas kode berikut ini di dalamnya, di bagian paling bawah atau paling atas (sebelum atau sesudah isi halaman).


===========================================================

<script language="JavaScript">

var password;

var pass1="PASSWORD";

password=prompt('Masukan Password untuk melihat halaman ini.!','');

if (password==pass1) alert('Password benar, tekan OK untuk melanjutkan.!');

else {

   window.location="PAGE-LINK"; }

</script> 

===========================================================

4. Ganti PASSWORD dengan kata sandi Anda.

5. Ganti teks PAGE-LINK dengan Url Halaman yang tadi dibuat.

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...