Sunday, September 11, 2016

10 Tanda Bahaya Saat Kehamilan

Kehamilan merupakan peristiwa menakjubkan di dalam kehidupan. Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, sebaiknya Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui dan mewaspadai tanda bahaya saat kehamilan. Tanda bahaya ini harus ditangani dengan baik dan bila perlu sebaiknya diperiksakan pada dokter spesialis kandungan.  

Kehamilan ektopik

Jika Anda mengalami gejala perdarahan hebat disertai nyeri perut dan kram perut pada trimester pertama, Anda harus waspada kemungkinan terjadi kehamilan ektopik.

Keguguran

Perdarahan disertai nyeri kram perut pada trimester pertama dan kedua bisa merupakan tanda keguguran.

Abruptio plasenta

Perdarahan yang banyak pada trimester ketiga dapat mengindikasikan adanya ablatio plasenta, yaitu lepasnya plasenta terlalu dini dari dinding rahim.

Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)

Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang wajar, namun waspadalah jika mual dan muntah terjadi secara berlebihan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari dan asupan makanan ke dalam tubuh berkurang.

Ketuban pecah dini

Normalnya, kantong ketuban pecah pada saat pembukaan lengkap saat proses persalinan. Jika pecah lebih awal sebelum usia kehamilan 37 minggu, sebelum pembukaan mulut rahim 4 cm, atau sebelum ada tanda-tanda persalinan, disebut ketuban pecah dini. Bahaya ketuban pecah dini pada janin adalah kelahiran prematur, sindrom gangguan pernapasan, infeksi darah, dan kematian.

Sakit kepala berkepanjangan, gangguan penglihatan, dan pembengkakan

Gejala di atas yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga bisa mengarah kepada praeklampsia. Praeklampsia adalah sindromyang ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein di dalam urin (proteinuria), dan pembengkakan pada tungkai (edema). Jika praeklampsia bertambah parah pada masa kehamilan, maka akan menyebabkan eklampsia yang dapat berujung pada kematian.

Demam tinggi

Demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius dapat merupakan tanda bahaya, seperti adanya infeksi yang bisa berakibat fatal terhadap janin di dalam kandungan. Demam tinggi disertai gejala nyeri sendi dan kemerahan di seluruh tubuh dapat menjadi tanda adanya infeksi CMV, toksoplasma, dan parvovirus.

Keputihan dan gatal pada vagina

Keputihan pada saat hamil merupakan hal yang normal. Namun jika keputihan disertai rasa gatal pada vagina, warna cairan menjadi kehijauan atau coklat dan berbau, maka Anda perlu waspada karena kemungkinan terjadi infeksi yang dapat membahayakan janin.

Nyeri dan rasa panas saat berkemih

Apabila Anda mengalami gejala nyeri dan rasa panas saat berkemih, hal ini bisa mengarah kepada infeksi kandung kemih. Segera hubungi dokter karena jika tidak segera ditangani akan memicu kelahiran prematur.

Nyeri atau pembengkakan pada salah satu kaki dan sakit kepala

Gejala ini bisa mengarah kepada pembekuan darah. Hal ini jarang terjadi pada kehamilan, namun tetap harus diwaspadai karena pembekuan darah ini bisa berjalan ke arah paru-paru dan menimbulkan kematian.

Sumber :
klikdokter.com

8 Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat

Tidak semua tindakan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya  cacat pada bayi. Namun, setiap wanita hamil dapat meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh bayi dengan kondisi yang sehat dan normal dengan melakukan berbagai pola hidup sehat serta dengan melakukan beberapa kiat-kiat khusus sebelum mempersiapkan kehamilan.

Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk mencegah lahirnya bayi cacat:

1. Menjaga asupan makanan bergizi

Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi selama masa kehamilan dapat membantu dalam perkembangan bayi di dalam rahim dan mencegah bayi cacat.

2. Konsumsi asam folat

Asam folat merupakan vitamn B9 yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya bayi cacat seperti neural tuba defect atau lebih dikenal dengan cacat bawaan. Cacat bawaan tersebut timbul akibat tidak sempurnanya penutupan neural tube (tabung saraf) selama pertumbuhan embrional sehingga dapat berakibat kecacatan pada otak dan tulang belakang janin.

Asam folat yang dibutuhkan adalah 600 – 800 microgram setiap hari. Asam folat bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau dari bahan makanan seperti:

Sayur-sayuran seperti bayam, kubis, brokoli, asparagus, seledri, jagung, kaelanBuah-buahan seperti pisang, jeruk, tomat, melon, strawberry, papaya, bitKacang-kacanganIkan salmon dan hati ayam

3. Rutin melakukan pemeriksaan

Jika Anda ingin merencanakan kehamilan atau sudah mengetahui bahwa diri Anda sedang hamil, sebaiknya Anda rutin melakukan pemeriksaan ke dokter untuk menjaga kesehatan pada kehamilan Anda dan mencegah terjadinya kelahiran bayi cacat.  

Pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk mempersiapkan kondisi fisik maupun mental sang ibu di masa kehamilan dan kelahiran. Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan pada masa kehamilan Anda sehingga dapat dicegah dan ditindaklanjuti sejak dini. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kelahiran bayi cacat serta dapat menurunkan angka kematian sang ibu maupun janin.

4. Menghindari asupan alkohol selama hamil 

Alkohol dapat masuk kedalam peredaran darah dan tali plasenta sehingga dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran bayi cacat. Tidak ada jumlah yang aman bagi ibu hamil untuk mengonsumsi alkohol, semua jenis alkohol berbahaya, terutama untuk kehamilan. Minum minuman beralkohol selama masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran, janin meninggal di dalam rahim, kelahiran bayi cacat dan gangguan perilaku pada bayi.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Bahaya yang timbul akibat merokok ketika hamil adalah terjadinya kelahiran preterm(prematur) dan kelahiran bayi cacat seperti bibir sumbing maupun kelainan palatum (langit-langit mulut). Selain itu, merokok ketika hamil juga dapat menyebabkan kematian janin di dalam kandungan.

6. Mengindari paparan infeksi

Paparan infeksi pada wanita selama masa kehamilan dapat berdampak buruk pada perkembangan bayi. Hal tersebut dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat. Terdapat beberapa langkah dalam mencegah terjadinya infeksi selama masa kehamilan, yakni:

Rutin melakukan cuci tangan. Lakukan cuci tangan selama dua puluh detik dengan menggunakan sabun dan membilasnya dengan air mengalir sampai bersih.Memasak daging dengan tingkat kematangan yang baik.Menghindari orang yang sedang terinfeksi virus dengan cara memakai masker (pelindung) hidung.

7. Menjaga berat badan tubuh saat mempersiapkan kehamilan

Wanita yang memiliki berat badan obesitas (BMI lebih dari 30) dan sedang ingin mempersiapkan kehamilan harus berpikir untuk mengatur pola makan dan mengurangi berat badan, karena, wanita yang mengalami obesitas mempunyai risiko mengalami komplikasi selama kehamilan.

Konsultasikan dengan dokter untuk mencapai berat badan yang baik dalam mempersiapkan kehamilan jika Anda termasuk kedalam kategori obesitas.

8. Melakukan vaksinasi

Banyak vaksinasi yang disarankan untuk dilakukan sebelum kehamilan, selama kehamilan dan setelah masa kehamilan.

Vaksin yang disarankan sebelum masa kehamilan adalah vaksin MMR dan Vaksin yang dapat diberikan saat masa kehamilan adalah vaksin tetanus pertusis dan diphtheria.

Satu lagi yang sangat kritikal yaitu hindari minum obat sembarangan bahkan hanya sekedar obat flu. Selama kehamilan bila merasa kurang enak badan, lebih baik ke dokter dan hanya meminum obat yang diresepkan dokter, yaitu obat-obatan yang tidak bersifat merusak atau meracuni janin. Banyak kasus kecacatan terjadi karena efek samping obat-obatan yang dianggap obat ringan /obat warung/OTC.

Pastikan Anda melakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan tindakan vaksinasi.

Sumber :
KlikDokter.com

Kecerdasan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang Keutamaan-Keutamaan Ilmu

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal ya...